Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Awak angkutan umum yang memaksa penumpang naik ke kendaraan mereka masih dialami para pemudik di Terminal Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Sejumlah pemudik, saat tiba di Bandarlampung, Jumat (23/6), mengeluhkan ulah para awak bus dan angkutan umum lain termasuk awak mobil angkutan antarjemput (travel) memaksa penumpang di Terminal Pelabuhan Bakauheni itu, meskipun aparat keamanan berada di sekitar mereka.
"Jengkel juga, di dekat petugas keamanan saja mereka leluasa berbuat seperti itu," kata Lili, salah satu perempuan pemudik yang turun di Terminal Bakauheni dari Pelabuhan Merak, Banten.
Keluhan serupa diungkapkan beberapa pemudik khususnya kaum perempuan yang hendak melanjutkan perjalanan dari Bakauheni ke Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung maupun tempat lain.
Pemandangan awak bus dan angkutan umum serta travel termasuk pengojek memaksa penumpang itu, terlihat di sekitar Terminal Pelabuhan Bakauheni.
Setiap kali para penumpang kapal turun dan memasuki area sekitar terminal itu, para awak angkutan umum tersebut langsung berebutan mendekati calon penumpang. Tak hanya kaum perempuan, pemudik laki-laki dewasa bahkan pemudik yang berseragam militer pun didekati para awak angkutan umum itu. Mereka tak sungkan memaksa penumpang naik ke kendaraan mereka, selain dengan menarik-narik calon penumpang, juga mengambil dan membawa barang bawaan mereka.
Beberapa kali sempat terjadi saling tarik antarawak angkutan umum berbeda, dan nyaris terjadi perselisihan memperebutkan penumpang itu. Namun karena petugas kepolisian dan aparat TNI berseragam selalu berjaga di sekitar Terminal Bakauheni, pertikaian antarawak angkutan umum itu tidak sampai terjadi.
Selain mengeluhkan ulah awak angkutan umum memaksa penumpang itu, sejumlah pemudik asal Pulau Jawa yang hendak berlebaran di Lampung juga mengeluhkan pelayanan dan kondisi angkutan umum yang kurang memadai.
Mereka mengeluhkan ulah awak bus yang menambah kursi cadangan dan memadatkan penumpang di dalam bus hingga berdesak-desakan, bahkan beberapa penumpang terpaksa berdiri karena tak mendapatkan tempat duduk lagi.
Penupang bus itu mengeluhkan pula adanya bus berpendingin ruangan (AC), namun setelah naik ke atas bus dan duduk di dalamnya ternyata AC rusak dan tidak berfungsi, sehingga sepanjang perjalanan ke Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung sekitar dua jam lebih harus mengalami kepanasan.
Para penumpang mudik itu mengeluhkan pula penetapan tarif angkutan umum, khususnya kendaraan travel tidak resmi yang mahal melebihi kondisi normal, yaitu Rp50.000 per penumpang dari Bakauheni ke Rajabasa, Bandarlampung padahal biasanya tak lebih dari Rp40.000 per penumpang.
Mereka mengeluhkan pula ulah sopir bus yang ugal-ugalan mengemudikan kendaraan, sehingga membuat penumpang tidak nyaman dan berisiko terjadi kecelakaan lalu lintas.
Para pemudik itu berharap aparat berwenang turun ke lapangan dan selalu mengecek pelayanan bagi penumpang saat mudik lebaran seperti ini, serta secara tegas dapat menindak para awak angkutan umum maupun perusahaan bus yang menyalahi ketentuan dan mengabaikan kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Sebelumnya, pihak Polres Lampung Selatan maupun Polda Lampung menegaskan akan menjamin keamanan pemudik atau penumpang kapal di Bakauheni untuk memberikan kenyamanan selama mudik maupun balik pada Lebaran 2017 ini.
(ANTARA)
Berita Terkait
Prabowo sebut pemerintah baru Indonesia bersedia dorong kerja sama RI-China
Selasa, 2 April 2024 4:48 Wib
1.732 pendaftar Itera lolos melalui jalur SNBP 2024
Rabu, 27 Maret 2024 20:36 Wib
Eko Yuli Irawan baru siap 90 persen untuk tampil di IWF World Cup 2024
Selasa, 26 Maret 2024 22:15 Wib
Unila terima mahasiswa lolos SNBP 2.611 orang
Selasa, 26 Maret 2024 21:53 Wib
PLN tambah 13 titik baru SPKLU di jalan tol Lampung
Selasa, 26 Maret 2024 14:05 Wib
Damri perluas pemberhentian baru di Lampung demi konektivitas antardaerah
Selasa, 26 Maret 2024 9:41 Wib
Menparekraf sebut wisman di Bali bayar pungutan Rp150.000 baru 40 persen
Senin, 25 Maret 2024 20:46 Wib
Kedatangan pemain baru buat timnas perlu adaptasi lebih
Jumat, 22 Maret 2024 4:25 Wib