Yohana: Jangan Anggap Skip Challenge Permainan

id menteri pppa yohana

Yohana: Jangan Anggap Skip Challenge Permainan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise (antaranews.com)

...Dengan mengawasi anak dari tindakan dan informasi yang membahayakan adalah sebuah langkah upaya pencegahan terhadap kekerasan pada anak, kata Yohana...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengimbau agar aksi Skip Challange tidak dianggap sebuah permainan, tantangan, dan sensasi yang menyenangkan sehingga mengikuti dan menyebarkannya di media sosial.

Dia meminta orangtua, guru serta pihak sekolah mengambil langkah tegas untuk mengawasi aktivitas anaknya.

"Dengan mengawasi anak dari tindakan dan informasi yang membahayakan adalah sebuah langkah upaya pencegahan terhadap kekerasan pada anak," kata Yohana Yembise melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak segera menindaklanjuti dan mengambil tindakan untuk menghentikan fenomena ini.

Selain itu, setiap anak semestinya melakukan kegiatan yang bermanfaat serta tidak melakukan tindakan berbahaya yang dapat membuatnya menyesal di kemudian hari.

Menurut Yohana fenomena Skip Challenge ini sangat mengkhawatirkan karena memicu kekerasan pada anak sehingga upaya pencegahan dengan mengawasi aktivitas dan tumbuh kembang anak merupakan bagian dari implementasi pemenuhan hak anak.

Skip Challenge sangat tidak bermanfaat untuk dilakukan dan dari segi medis berbahaya serta menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan bahkan memicu kematian.

"Mata rantai kekerasan pada anak harus kita putuskan. Informasi yang tidak layak seperti Skip Challenge yang mengandung kekerasan tentu menjadi kewajiban pemerintah untuk menangani masalah ini," katanya.

Untuk itu, menurut dia, Kemenkominfo diharapkan dapat mencegah informasi yang tidak layak terhadap anak dengan meningkatkan pengawasan isi atau konten media sosial yang menyampaikan informasi yang tidak layak untuk anak," tegas Menteri Yohana.

Skip Challange baru-baru ini menjadi viral di media sosial, dengan menampilkan video sekelompok remaja yang menekan sekeras-kerasnya dada remaja lain selama beberapa waktu.

Hal itu menyebabkan anak tersebut kehilangan kesadaran (pingsan) dan kejang, lalu etelah beberapa saat ia akan kembali sadarkan diri.

Dari beberapa rekaman video bahkan memperlihatkan para remaja hanya tertawa melihat kondisi temannya yang pingsan.

Yohana mengatakan video tersebut sangat mengkhawatirkan karena informasi tersebut bukan informasi yang layak anak serta tidak pantas dilihat anak.  (Ant)

Dikhawatirkan anak terbiasa dan meniru perilaku seperti di video tersebut yang tentu akan berdampak kepada anak itu sendiri.
 
Untuk tampilan terbaik gunakan Mozilla Firefox