Mahasiswa Polinela Belajar Pesisir di Mitra Bentala

id Mahasiswa Belajar di Mitra Bentala, Belajar Mitra Bentala, Mitra Bentala, Polinela, Poltapala Polinela

Mahasiswa Polinela Belajar Pesisir di Mitra Bentala

Para mahasiswa Polinela tergabung dalam Poltapala belajar tentang SDA pesisir di LSM Mitra Bentala selama sebulan pada Februari-Maret 2017 ini. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sebanyak 25 mahasiswa Politeknik Negeri Lampung (Polinela) belajar sumber daya alam pesisir selama satu bulan di LSM Mitra Bentala.

Direktur Eksekutif LSM Mitra Bentala Mashabi, di Bandarlampung, Minggu (26/2), menyatakan sebanyak 25 mahasiswa Polinela itu sejak pekan ini telah memulai belajar tentang sumber daya alam pesisir di Mitra Bentala.

Mahasiswa yang tergabung dalam UKM Politeknik Negeri Pecinta Alam (POLTAPALA) yang terdiri dari berbagai program studi dan jurusan ini, selama satu bulan ke depan akan mendapatkan materi serta observasi langsung ke lapangan.

Ketua UKM POLTAPALA Polinela Sigit Cahyo Nugroho menyatakan, pihaknya memiliki keinginan untuk mendapatkan pendidikan tentang lingkungan khususnya tentang sumber daya alam pesisir dan laut. Apalagi akhir-akhir ini kecenderungan terjadi kerusakan alam yang terus berlanjut.

Dia berharap melalui kegiatan ini peserta mahasiswa ini dapat terbuka dan memahami serta dapat bertindak melalui aksinya untuk berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan.

Resti Septiana Sari, Koordinator Divisi Lingkungan Hidup mengutarakan bahwa kegiatan ini penting dan menjadi kebutuhan bagi peserta untuk memahami lebih jauh tentang lingkungan, karena materinya mengenai pesisir maka lembaga Mitra Bentala menjadi tempat belajarnya.

"Harapan dari kegiatan ini agar yang tadinya tidak paham tentang kelestarian lingkungan menjadi tahu dan paham serta tergugah untuk penyelamatan lingkungan yang dimulai dari diri sendiri," katanya lagi.

Direktur Eksekutif Mitra Bentala Mashabi memberikan pandangan bahwa persoalan lingkungan menjadi masalah bersama dan harus diselesaikan secara bersama-sama oleh semua pihak termasuk mahasiswa.

Materi yang tidak akan didapatkan di kampus ini sangat bermanfaat agar mahasiswa peka terhadap persoalan lingkungan, katanya lagi.

Diharapkan selanjutnya para mahasiswa ini dapat mengambil peran dan aksi nyata untuk penyelamatan lingkungan khususnya wilayah pesisir. Apalagi akhir-akhir ini sering terjadi perusakan lingkungan yang menyebabkan bencana bagi masyarakat disebabkan oleh tata kelola sumber daya lingkungan yang tidak arif dan bijak.

Kejadian cuaca ekstrem saat ini menunjukan telah terjadi perubahan iklim yang luar biasa, sehingga harus ada upaya konkret dan nyata untuk adaptasi dan mitigasi lingkungan, kata Mashabi pula.