Panglima TNI : Satuan Intelijen dan Teritorial harus bersinergi

id TNI,Panglima TNI : Satuan Intelijen dan Teritorial harus bersinergi

Panglima TNI : Satuan Intelijen dan Teritorial harus bersinergi

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ( ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Satuan Penerangan yang mempublikasikan kegiatan itu dan media lah yang bekerja untuk membentuk opini
Jakarta (Antara Lampung) - Dalam menyikapi segala bentuk kegiatan di lingkungan TNI, satuan Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI, harus saling bersinergi dan benar-benar waspada dalam melaksanakan tugas, kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
         
"Personel Teritorial harus bekerja sama dengan Intelijen, demikian juga dengan personel Penerangan," kata Panglima TNI saat memberikan pengarahan kepada 448 personel TNI pada Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI Tahun 2017, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
         
Ia mengatakan, dalam melaksanakan tugas pokok TNI, ketiga satuan ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
         
"Aparat Teritoral apabila akan melaksanakan tugas, harus mendapat informasi awal dari Intelijen untuk mendapatkan perkembangan dan kondisi di lingkungan sekitar. Satuan Penerangan yang mempublikasikan kegiatan itu dan media lah yang bekerja untuk membentuk opini," ujarnya.
         
Tiga satuan tersebut tidak bisa dipisahkan. Apabila jadi satu kekuatan, maka akan sangat dahsyat dan apapun bisa dilakukan, oleh karena itu keterpaduan ini harus selalu dilakukan, tutur Panglima TNI.
         
Terkait penggunaan media sosial saat ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa para prajurit TNI harus menyikapi dengan benar dan para Komandan Satuan berperan penting.
         
"Dalam kondisi saat ini, Komandan Satuan berperan penting untuk menyampaikan kepada anggota, agar informasi yang didapat segera disampaikan kepada atasan. Sampaikan kepada anak buahmu, apabila ada informasi segera laporkan kepada komandan dan harus cerdas dalam memilih informasi tersebut, informasi berita bohong dapat menyebabkan perpecahan," ucap Panglima TNI.
         
Rakor Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI Tahun 2017, diikuti oleh 448 peserta, terdiri dari 140 peserta Rakor Intelijen, 188 peserta Rakor Teritorial dan 120 peserta Rakor Penerangan TNI. Rapat Koordinasi tersebut bertujuan menyampaikan evaluasi program kerja tahun anggaran tahun anggaran 2016 serta penyampaian program kerja tahun 2017, khususnya hal-hal menonjol terkait dengan kebijakan Panglima TNI Bidang Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI.

ANTARA