Gorontalo (Antara Lampung) - Sebanyak 350 pasukan TNI Yonif 713/Satya Tama tiba di pelabuhan Gorontalo dengan menggunakan KRI Teluk Ambonia, setelah sembilan bulan melakukan tugas operasi pengamanan perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Komandan Kompi (Danki), Letkol Inf Hanif Bahcmid, Selasa, mengatakan, selama menjalankan tugas di perbatasan, seluruh anggota TNI dalam kondisi baik. Bahkan hubungan TNI dengan pasukan asal Malaysia terjalin dengan tentram.
"Selama tugas kami intensif membantu masyarakat di perbatasan. Kami juga melakukan pembuatan MCK, penyuluhan dan patroli patok perbatasan," katanya.
Ia juga mengaku turut menjadi tenaga pendidik di sekolah-sekolah terpencil, karena di sana masih kekurangan tenaga guru.
Dalam pembagian tenaga, mereka telah memaksimalkan 18 pos yang membantu semua kebutuhan perbatasan, baik pendidikan hingga penyuluhan.
"Secara pribadi kendala tidak ada. Mungkin karena perbatasan, di sana masih kekurangan infrastruktur, kalau perjalanan lebih banyak lewat jalur udara dan laut," ungkapnya.
Selama tugas, mereka tidak menemukan adanya aktivitas penyelundupan atau kegiatan kriminal dari negara seberang, karena semua pengamanan di sana dalam kondisi aman dan baik.
Kondisi itu diakuinya tercipta dari kebersamaan antara TNI dan pasukan di Malaysia, mereka selalu bekerjasama dalam melakukan pengamanan di perbatasan.
"Kami berharap agar Indonesia tetap aman dan tentram, apalagi di daerah perbatasan," harapnya.
ANTARA
