Tiga lifter Lampung dapat emas semua

id lifter, angkat berat

Tiga lifter Lampung dapat emas semua

Dony Meiyanto peraih medali emas foto bersama Komandan Kontingen Lampung Hannibal dan peraih perak serta perunggu. (ANTARA Lampung/triono subagyo)

Soreang, Kabupaten Bandung (ANTARA Lampung) -    Tiga lifter Lampung yang turun pada hari kedua cabang angkat berat semuanya berhasil meraih medali emas pada kelasnya masing-masing, serta memperbaiki dan melampaui rekor PON dan rekor nasional.
    
Pada pertandingan di Gelora Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin
lifter angkat berat Lampung Sri Hartati pada kelas 57 kilogram memperbaiki rekor PON dan rekor nasional pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat.
    
Ia memperbaiki empat rekor PON dan empat rekor nasional. Rekon PON yang diperbaikinya yakni pada jenis angkatan squat dari angkatan 216 kilogram menjadi 222,5 kilogram.
    Kemudian, jenis bench press dari 142 kilogram menjadi 147,5 kilogram atas namanya sendiri, jenis dead lift dari 197,5 kilogram atas nama Margareth asal Kalimantan Timur menjadi 199 kilogram, dan total angkatan dari 553 kilogram menjadi 569 kilogram atas namanya sendiri.
   
Empat rekor nasional yang diperbaiki yakni jenis squat dari 216 kilogram menjadi 222,5 kilogram atas namanya sendiri, jenis bench press dari 142 kilogram menjadi 147,5 kilogram atas namanya sendiri, jenis dead lift dari 197 kilogram atas nama Margareth (Kaltim) menjadi 199 kilogram dan total angkatan dari 553 kilogram menjadi 569 kilogram atas namanya sendiri.
   
"Saya masih menjalani terapi kaki. Bersyukur masih bisa mengangkat barbel yang diberikan oleh pelatih," kata dia.
  
 Begitu juga lifter angkat berat Lampung pada kelas 63 Kg, Noviana Sari berhasil menyumbangkan medali emas ketiga bagi kontingennya dari cabang angkat besi dan angkat berat Pekan Olahraga Nasional XIX 2016, di Jawa Barat.
    
Noviana berhasil mengangkat barbel dengan total 587 Kg dari jenis squat 225 Kg, bench press 140 Kg dan dead lift 222 Kg.
   
 Lifter Lampung itu pun berhasil memperbaiki catatan rekor PON pada jenis bench press dari 135 Kg atas nama Yuli Sulastri (Jambi)  menjadi 140 Kg, jenis dead lift dari 221 Kg menjadi 222 Kg atas namanya sendiri, dan total angkatan 553 Kg menjadi 587 Kg atas namanya sendiri.
    
Ia juga memperbaiki rekor nasional pada jenis bench press dari 135 Kg atas nama Yuli Sulastri (Jambi) menjadi 140 Kg, jenis dead lift dari 221 Kg menjadi 222 Kg atas namanya sendiri dan total angkatan dari 578,5 Kg menjadi 587 Kg atas namanya sendiri.
    
Satu lifter putra angkat berat Lampung yang turun pada kelas 74 kilogram Dony Meiyanto juga menyumbangkan medali emas bagi kontingenya setelah total angkatannya mencapai 832,5 kilogram.
     
Dony berhasil mengangkat barbel jenis angkatan squat seberat 345 kilogram, angkatan terbaik jenis bench press yaitu 187,5 kilogram, dead lift 300 kilogram dan total angkatan terbaiknya 832,5 kilogram.
   
 Dony pada jenis angkatan squat melampaui rekor PON dari 335 kilogram atas nama Willy Sandria (Riau) menjadi 345 kilogram, dan total angkatan dari 797,5 kilogram atas nama Willy menjadi 832,5 kilogram.
    
Ia juga memecahkan rekor nasional pada jenis angkatan squat dari 335 kilogram atas nama Willy Sandria menjadi 345 kilogram dan total angkatan dari 797.5 kilogram atas nama willy menjadi 832,5 kilogram.
   
 Pada pertandingan tersebut sempat terjadi protes dari manajer dan pelatih Lampung karena merasa dirugikan.
    
"Saya meminta dewan juri untuk melihat rekaman pertandingan. Ketika Dony dinyatakan gagal atau tiga juri menyatakan angkatan Dony salah. Harus membayar lima juta untuk protes itu, dan berhasil," kata menejer merangkap pelatih Lampung Edy Santoso.
   
Protes dari tim Lampung itu berawal pada jenis angkatan squat kesempatan ketiga dengan beban 345 kilogram, dan dinyatakan salah.
  
 Setelah dewan juri melihat hasil rekaman protes diterima dan angkatan dinyatakan sah.
   
Namun muncul protes dari kontingen lain yakni Riau karena pada jenis angkatan tersebut lifternya yaitu Willy Sandria memimpin dengan angkatan terbaik 335 kilogram, namun keputusan dewan juri tetap memenangkan Dony. (yoks)*