Festival Krakatau berhasil gaet 15.000 pengunjung

id festival krakatau 2016 pawai gajah, gunung krakatau, festival layang layang

Festival Krakatau berhasil gaet 15.000 pengunjung

Pawang gajah mengendalikan Gajah Lampung saat karnaval budaya dalam rangkaian Festival Krakatau 2016 di Bandar Lampung, Minggu (28/8). Karnaval tersebut menampilkan berbagai pesona wisata dan budaya khas Lampung. (FOTO ANTARA/Agus Setyawan/aww/16.)

...Terjadi peningkatan jumlah pengunjung dari tahun sebelumnya. Peningkatannya sekitar 3.000-an pengunjung," ujar Koordinator Media dan Publikasi Lampung Krakatau Festival, Dendy Triadi...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival atau yang sebelumnya bernama Festival Krakatau yang diselenggarakan pada 24 Agustus hingga 28 Agustus 2016 berhasil menggaet sebanyak 15.000 pengunjung dari dalam negeri dan luar negeri.

"Terjadi peningkatan jumlah pengunjung dari tahun sebelumnya. Peningkatannya sekitar 3.000-an pengunjung," ujar Koordinator Media dan Publikasi Lampung Krakatau Festival, Dendy Triadi, di Jakarta, Senin.

Meski tidak signifikan peningkatan jumlah pengunjungnya, namun Dendy melihat dampak dari perubahan "branding" mulai terasa. Jika sebelumnya, penyelenggaraan festival dilangsungkan di satu titik, namun tahun ini diselenggarakan di beberapa titik.

"Meningkat karena ada perbedaan konsep acara. Kalau dulu cuma satu titik, sekarang di banyak titik." Rangkaian kegiatan Festival Krakatau dimulai dengan jelajah Pasar Seni, peragaan busana, pertunjukan musik akustik, dan seminar. Kemudian, seminar usaha kreatif, yang akan dilaksanakan di Mal Boemi Kedaton Bandarlampung pada 24 hingga 28 Agustus 2016. Selanjutnya jelajah layang-layang pada 25 hingga 26 Agustus 2016, jelajah rasa pada 26 hingga 28 Agustus yang menyajikan beragam kuliner, jelajah Krakatau, dan ditutup jelajah semarak budaya Lampung.

"Mulai tahun ini, namanya tidak lagi Festival Krakatau tapi Lampung Krakatau Festival, ini menegaskan bahwa Krakatau itu punya Lampung, karena ada beberapa daerah yang mengaku-ngaku kalau Krakatau berada di wilayah mereka," papar dia.

Kegiatan Lampung Festival Krakatau juga melibatkan berbagai komunitas internasional. Hal itu terbukti pada festival layang-layang dan Lomba Foto Amatir yang diikuti oleh peserta nasional dari Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, serta peserta dari manca negara (Malaysia, Singapura, Perancis), dengan peserta lokakarya diikuti 200 anak.

Meski demikian, Dendy mengakui ada beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan festival itu seperti kurangnya publikasi dan mepetnya waktu pengumuman pelelangan dengan penyelenggaraan.

"Kami berharap tahun depan persiapannya bisa ditingkatkan lagi. Kalau perlu ada jeda waktu tiga bulan untuk persiapan penyelenggaraannya," harap dia.

Sebelumnya, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo ingin agar penyelenggaraan festival itu mendunia karena ada nama Gunung Krakatau yang lebih dulu mendunia karena ledakannya pada 1883. Setiap tahun, bulan letusannya tersebut diperingati melalui penyelenggaraan Festival Krakatau. (Ant)