Jalintim di Mesuji Lampung Macet Parah

id Jalintim Macet Parah, Jalintim Macet, Jalintim

Jalintim di Mesuji Lampung Macet Parah

Jalan Lintas Timur Sumatera di Mesuji yang mengalami kemacetan parah hingga Minggu (28/8) malam. (FOTO: ANTARA Lampung/Raharja)

Kemacetan semakin parah terjadi akibat sejumlah pengendara bus dan kendaraan pribadi maupun truk fuso yang membawa barang tidak mau mengalah dan mencoba menyalip kendaraan di depannya.
Mesuji, Lampung (ANTARA Lampung) - Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera sepanjang puluhan kilometer di Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan mengalami kemacetan parah akibat adanya perbaikan jalan aspal pada Km 199 Desa Agung Batin hingga jalan lintas ke arah Provinsi Sumsel.

Ribuan mobil yang melewati jalan lintas utama di Sumatera di perbatasan Lampung-Sumsel itu hingga Minggu (28/8) malam ini harus antre karena adanya buka tutup jalan di sekitar Kecamatan Simpang Pematang Km199.

Kemacetan parah pada Minggu malam itu bahkan mencapai hingga belasan kilometer.

Menurut Aritonang (30), pengemudi truk saat berhenti menanti antrean panjang di Jalintim Mesuji itu, sempat terjebak selama sedikitnya 5 jam. Padahal saat malam hari wilayah tersebut rawan aksi pembegalan dan pungutan liar.

Ia mengatakan, antrean panjang kendaraan itu membuat sejumlah pengguna jalan harus berhati-hati dan menjaga kesabaran tinggi agar tidak membahayakan.

Menurutnya, kemacetan itu dipicu adanya perbaikan jalan di ruas tersebut.

Kemacetan semakin parah terjadi akibat sejumlah pengendara bus dan kendaraan pribadi maupun truk fuso yang membawa barang tidak mau mengalah dan mencoba menyalip kendaraan di depannya.

Selain mengeluhkan kemacetan itu, sejumla pengemudi dan pengguna jalan mengeluhkan di lokasi perbaikan Jalan Lintas Timur Sumatera itu terganggu oleh debu pasir sisa material yang beterbangan ditiup angin sehingga menganggu pula kenyamanan masyarakat sekitarnya dan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan.

Para pengguna jalan itu minta sebaiknya pihak kontraktor yang memperbaiki jalan itu menyiram dengan air pada lokasi jalan yang sedang diperbaiki itu agar pasir dan debunya tidak beterbangan dan mengganggu mereka.

Akibat kemacetan itu, jarak tempuh perjalanan antara perbatasan Lampung ke Palembang, Sumsel yang biasa ditempuh dalam 5 jam, bisa molor menjadi hingga 12 jam.