Bharatu Chandra Juara Lomba Foto PFI Lampung

id pfi, foto jurnalistik, lombafoto pfi, polda

Bharatu Chandra Juara Lomba Foto PFI Lampung

Foto juara pertama lomba yang diselenggarakan PFI Lampung (Dok.PFI Lampung)

semua foto yang terseleksi punya kekuatan dan ruh masing-masing...
Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Bharatu Chandra Bagus Pramana menjadi juara lomba foto instagram "Polisi Bijak Tak Berkhianat" yang diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung.

Chandra Bagus Pramana yang juga anggota Ditpolair Polda Lampung, Jumat (1/7) malam, usai menerima penghargaan di Graha Wiyono Siregar (GWS) Polda Lampung mengaku sangat bersyukur bisa menjadi pemenang karena baru beberapa bulan ini belajar memfoto secara autodidak, dan momentum lomba yang digelar PFI tersebut tidak lain untuk mengasah kemampuannya dalam mengambil gambar yang terbaik.

Foto yang diambil tersebut, kata dia, berjudul "Dengan Segenap Pengabdianku untukmu Bangsa dan Negara" dibidiknya di Teluk Lampung, tepatnya dekat Markas Besar Ditpolar Polda Lampung di Keteguhan, Kota Bandarlampung.

Tepatnya foto tersebut diambil karena memang pada saat itu ada nelayan membawa kapal bersama keluarganya untuk bersandar. Akan tetapi, kapal tersebut bocor yang mengakibatkan air masuk ke dalam kapal.

Warga sekitar pun sontak berteriak dan memanggil Polair karena pada saat itu lokasi kecelakaan yang membawa anak tersebut hendak bersandar tidak jauh. Jadi, secara spontan bersama rekan-rekan pun dengan sigap mengamankan anak yang ada di dalam kapal yang ketakutan.

"Saya memang tugasnya di kantor `kan tukang foto Mas, jadi yang menyelamatkan anak dalam foto itu senior saya Briptu Saleh Dewantara. Secara langsung saya foto dengan kamera handphone merek Sony dan langsung mendaftarkan di instagram @pfilampung," katanya

Selain itu, belajar foto didapatnya dari mencari referensi di Google, dan intinya bisa menjadi juara ini memang berkat bimbingan dari Dirpolair Polda Lampung Kombes Polisi Rudi Hermanto.

Uang yang didapatnya sebesar Rp7 juta sebagai pemenang akan diberikannya sebagai tunjangan hari raya (THR) kepada orang tuanya (Jemono dan Susilowati) di Ponorogo Jawa Timur.

"Saya `kan tugas di Lampung, jadi enggak bisa pulang, jadi uang ini akan saya kirim ke kampung Mas. Ini sebagai wujud kepedulian dan bakti saya kepada orang tua Mas," katanya.

Ketua Pelaksana Tommy Saputra mengatakan bahwa gelaran lomba foto yang oleh PFI Lampung ini sudah kedua kalinya, dan kali ini PFI Lampung sengaja menggandeng Polda Lampung.

Selain itu, kegiatan ini juga memang bertepatan dengan hari jadi Bhayangkara, harapannya PFI Lampung akan tetap bersinergi dengan Polda Lampung.

"Kami sangat apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti lomba ini dan harapannya semoga pada tahun berikutnya bisa ikut lagi," katanya.

Pada lomba itu, juara kedua diraih Adhiyat Fatoni dan juara ketiga Dessy. Harapan pertama diraih Rifki Wardana, Eka Pratama, dan harapan ketiga Galuh Putri Kinasih.

Juri dalam lomba foto tersebut Triono Subagyo mengatakan bahwa yang menjadi juara itu karena semua foto yang terseleksi punya kekuatan dan ruh masing-masing.

Namun, tiga foto yang menjadi juara memiliki kelebihan, seperti komposisi dan "angle" yang terbaik. Juara pertama itu sangat kuat dalam menyampaikan pesan. Penikmat foto atau yang melihatnya dibawa masuk dan larut dalam perjuangan menyelamatkan korban.

"Di sini peran polisi dengan ikhlas dalam bertugas tampak sekali dalam wajahnya meski harus menggedong korban. Selain itu, foto ini komposisinya bagus ditopang perpaduan warna yang indah dan cerah," katanya.

Foto kedua, komposisinya bagus antara petugas dan pasien seperti terjalin komunikasi yang saling membutuhkan. Mereka, terutama petugas, tak terganggu dengan kehadiran pemimpinnya.

Di sini tugas kemanusiaan polisi tergambar lebih utama, sementara Kapolda Brigjen Polisi Ike Edwin sengaja melihatnya dari jauh sehingga tak mengganggu.

Artinya, menurut Triono yang juga redaktur LKBN Antara Lampung dan juga mantan Ketua PFI Lampung itu, pemimpinnya menyerahkan kepada bawahannya yang memiliki kapasitas tugas tersebut.

Juara ketiga dalam foto ini sangat tergambar tentang "polisi pengayom dan sahabat warga". Terlihat ketulusan petugas dalam menunjukkan arah, sementara warga tidak segan atau takut berkomunikasi dengan polisi. Komposisi kuat, apalagi ditopang dengan pengendara di belakangnya, yang menunjukkan petugas sedang bekerja di jalan yang ramai.

Sementara itu, Kapolda Lampung Brigjen Pol. Ike Edwin sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut karena antara polisi dan jurnalis itu sangat erat komunikasinya.

"Kami sangat setuju dikritik, dan lomba ini juga meyakinkan kalau polisi itu sangat bersahabat dengan masyarakat," kata Ike yang juga bertindak sebagai juri.

Lomba yang dinilainya itu, kata dia, karena dirinya memang suka dengan foto-foto tersebut. Dalam hal ini peran polisi sesuai dengan semboyannya melayani masyarakat.