Gubernur Lampung hargai kerja sastrawan-seniman nusantara

id gubernur dan seniman, ridho ficardo

Gubernur Lampung hargai kerja sastrawan-seniman nusantara

Gubrnur Lampung M. Ridho ficardo pada acara Kerja Sastra dari Tulangbawang Barat, Sabtu (25/6) malam, di Goethe-Institut Pusat Kebudayaan Jerman Jl. Sam Ratulangi 9-15, Jakarta (FOTO: ANTARA Lampung/istimewa)

...Kerja sama tersebut diharapkan dapat berkelanjutan, kata Ridho...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menyatakan sangat menghargai kerja keras para sastrawan dan seniman Nusantara yang telah memberikan andil besar dalam membangun Kabupaten Tulangbawang Barat terutama di bidang kesenian dan kebudayaan.

"Kerja sama tersebut diharapkan dapat berkelanjutan," kata Gubernur Ridho, ketika menghadiri Kerja Sastra dari Tulangbawang Barat, Sabtu (25/6) malam, di Goethe-Institut Pusat Kebudayaan Jerman Jl. Sam Ratulangi 9-15, Jakarta, dalam rilis yang diterima di Bandarlampung, Minggu.

Kegiatan itu digagas oleh Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat dan Studio Hanafi.

Acara tersebut juga dihadiri Duta Besar Belgia Untuk Indonesia Patrick Herman.

Dalam sambutannya, Gubernur Ridho mengharapkan selain menyajikan hasil kerja para seniman dan sastrawan, forum ini juga menjadi ajang berdialog khususnya antara pihak-pihak terkait dengan Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat.

"Semoga menjadi awal dari kebangkitan peradaban masyarakat Tulangbawang Barat Provinsi Lampung. Ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus momentum untuk meningkatkan semangat dan motivasi, khususnya bagi Provinsi Lampung untuk terus dan mendorong tumbuh proses pendidikan di bidang seni dan budaya," ujar Gubernur.

Bupati Tulangbawang Barat Umar Achmad dalam kesempatan itu juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, baik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pemerintah DKI Jakarta, maupun dari pihak-pihak yang berkepentingan lainnya secara khusus kepada Pemprov Lampung dan sastrawan Nusantara yaitu Nukila Amal dan kawan-kawan.

Sebanyak sembilan penulis Kerja Sastra dari Tulangbawang Barat, yaitu Nukila Akmal dengan karya 2 esai perjalanan (Kabupaten Muda Itu dan Tubaba Sekelumit), Iswadi Pratama dengan karya 5 puisi dan 1 naskah drama (`Sebuah Peran", "Fiksi untuk Wanggai", "Ratu Yang Sendiri", "Tersebab Sunyi", "Libretto yang tak dimainkan", Judul Naskah Drama "Reminding Stories #4".

Lalu, AS Laksana dengan karya 1 esai dan 1 cerpen,yaitu 4 esai: "Tubaba, dari Nol", judul cerpen "Perempuan yang Disingkirkan", Yusi Avianto Pareanom dengan karya 2 cerpen: "Ia Pernah Membayangkan Ayahnya adalah Hengky Tornado", dan "Tiga Kematian dan Satu Penobatan", Afrizal Malna dengan karya 1 cerpen dan 5 puisi, judul puisi "Kartografi: arsip dalam lapisan bawang", "Ladang yang dipindahkan ke atas kertas", "Koper yang tak bisa ditutup".

Kemudian, banyak karya hasil dari Kerja Sastra lainnya yang dibuat oleh Dea Anugrah, Langgeng Prima Anggradinata, Esha Tegar Putra, dan Dewi Kariharisma Michellia.

Acara tersebut dilanjutkan dengan Peluncuran Buku Tubaba "Kerja Sastra Dari Tulang Bawang Barat".

Penampilan musik Q Ensamble, pembacaan puisi, pembacaan cerpen, serta diskusi tentang gagasan untuk membumikan kembali sastra-sastra Indonesia, dan mempopulerkan Cerita Radin Jambat yang merupakan hasil karya sastrawan Lampung yang telah berusia ratusan tahun.(Ant)