India hapus klaim atas berlian Koh-I-Noor

id India hapus klaim atas berlian Koh-I-Noor

India hapus klaim atas berlian Koh-I-Noor

Satu replika kaca dari berlian Kooh-I-Noor ditampilkan di Museum Reich der Kristalle Munich, Jerman. (wikipedia.org)

New Delhi, India (Antara/Reuters) - India sebaiknya melepaskan klaimnya terhadap berlian besar yang mereka perjuangkan untuk direbut kembali dari Inggris selama beberapa dasawarsa, pemerintah mengatakan kepada Pengadilan Tinggi pada Senin (Selasa WIB).
         
Pemerintah mengatakan demikian karena batu berlian itu diberikan kepada mantan penjajahnya dan tidak dicuri.
         
Salah satu berlian terbesar di dunia, berlian Koh I Noor dengan kadar 105 karat telah menjadi bagian dari mahkota kerajaan Inggris selama lebih dari 150 tahun dan saat ini menjadi bagian dari mahkota yang dikenakan oleh mendiang ibu Ratu Elizabeth.
         
Batu mulia itu telah lama menjadi pusat perselisihan diplomatis, dengan banyak warga India yang menuntut Inggris untuk mengembalikan berlian itu untuk menunjukkan penyesalan mereka terhadap masa lalu penjajahan mereka.
         
Namun pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi pada Senin mengatakan kepada pengadilan tinggi India bahwa mereka harus menghapus klaimnya terhadap batu mulia itu karena dalam faktanya, benda itu diberikan kepada Inggris sebagai hadiah oleh seorang Raja India, Maharaja Ranjit Singh pada 1851.
         
"Itu tidaklah dicuri ataupun direbut dengan paksa," jenderal pengacara Ranjit Kumar mengatakan kepada Pengadilan Tinggi pada saat penjelasan kasus terkait pengembalian batu mulia itu.
         
Berlian Koh I Noor, yang dipamerkan di Menara London, terpasang di mahkota yang dikenakan oleh Ratu Elizabeth, ibu dari monarki yang berkuasa, pada saat upacara pelantikan suaminya, George VI pada 1937 lalu, dan diletakkan di peti matinya saat dimakamkan pada 2002.
         
Bangsawan Cambridge, yang pada minggu lalu mengunjungi India dengan suaminya, Pangeran William, akan mengenakan mahkota itu dalam kegiatan resmi saat dia menjadi calon ratu. Willian berada di urutan kedua dalam takhta Inggris.
         
Pada saat kunjungannya ke India pada 2010, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan bahwa berlian itu akan tetap berada di London.
         
"Kecenderungan yang akan terjadi terkait hal itu adalah jika anda mengatakan iya pada satu pihak, maka anda tiba-tiba akan melihat museum Inggris kosong," dia mengatakan.
         
Para pengkampanye India yakin bahwa berlian itu merupakan salah satu dari sekian banyak artifak yang direbut dari India oleh pihak Inggris pada zaman penjajahan.
         
"Para penguasa Inggris menjarah India dan pemerintah membuat kesalahan dengan cara tidak mendukung klaim kami," ujar Nafis Ahmad Siddiqui, yang mengajukan petisi kepada Pengadilan Tinggi untuk dikembalikannya berlian itu.