Sanggar Anom Saka Tampil Pentas Zapin Nusantara

id Sanggar Anom Saka, Temu Zapin Nusantara

Sanggar Anom Saka Tampil Pentas Zapin Nusantara

Mendikbud Anies Baswedan dalam pembukaan Temu Zapin Nusantara 2015 di Jakarta. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sanggar Angon Saka dari Lampung tampil pada urutan ketujuh mengusung Tari Bedana Tradisi tampil dalam pementasan Temu Zapin Nusantara 2015 yang diikuti utusan sanggar tari dari seluruh Indonesia, berlangsung di Jakarta, 28--29 November 2015.

Provinsi Lampung mengutus Sanggar Angon Saka dari Kelurahan Negeri Olok Gading Kecamatan Telukbetung Barat, Bandarlampung, mengikuti pergelaran Temu Zapin Nusantara 2015, kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Drs Heri Suliyanto, didampingi Kasi Kebudayaan dan Film Dinas Pendidikan Lampung, Hari W Jayaningrat SSos MM, saat dihubungi dari Bandarlampung, Minggu.

Temu Zapin Nusantara itu dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 28--29 November 2015, di Gedung A Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.

Kegiatan bertaraf nasional ini, diikuti oleh perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.

Selain menampilkan tarian masing-masing peserta pada Sabtu (28/11), panitia Temu Zapin Nusantara 2015 juga menggelar sarasehan dan workshop bagi peserta Temu Zapin Nusantara dari berbagai daerah pada Minggu ini.

Lebih lanjut, Heri Suliyanto menyampaikan, Sanggar Angon Saka yang didirikan Mansjur Thoib pada tahun 1968 ini, layak tampil mewakili Lampung, karena eksistensinya.

Sanggar Angon Saka tampil dalam gelaran pentas Tari Zapin seluruh daerah pada Temu Zapin Nusantara 2015 di di Plasa Insan Berprestasi, Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Sabtu (28/11).

Temu Zapin Nusantara itu dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, dan berlangsung meriah.

Sanggar Angon Saka Lampung tampil dengan didukung para penari Hanafiah, Selamat, Hazanul, Andi Wijaya, Wahyudi, dan Jauhari Saputra, dengan pengrawit musik; untuk gambus dimainkan Syahroni sekaligus vokalis, biola dimainkan Ibrohim, dan penabuh ketipung Syarifuddin, Chandra Adhitya, Yudha Adhitya, dan Bangkit Sudrajat. Sedangkan untuk olah artistik pementasan digarap oleh Syafril "Rajo Cetik" Yamin.

Sanggar Angon Saka menampilkan Tari Bedana Tradisi, Bedana Arab 1, Bedana Arab2, Bedana Surabaya 1, Bedana Surabaya 2, dan Bedana Sara .

Mendikbud Anis Baswedan dalam acara itu mengatakan, dengan gelaran Temu Zapin Nusantara, kita bersama menorehkan kembali perjalanan Zapin di kancah budaya nasional setelah hampir 30 tahunan. Diharapkan dengan gelaran ini kita memiliki perasaan keindonesian yang lebih kuat dan menghargai kebhinnekaan.

"Dengan variasi gerak yang tinggi, di mana saja ada, dan ekspresinya berbeda-beda. Kita dapat inspirasi dari Zapin," ujar Mendikbud di hadapan ratusan peserta Temu Zapin Nusantara dan undangan itu pula.

Tema acara itu adalah Zapin Merajut Jejak kebudayaan Nusantara, antara lain bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang eksistensi Tari Zapin. Dulu tari Zapin sering dipentaskan dalam berbagai acara. "Berikan panggung kepada Tari Zapin. Jadikan Zapin salah satu ikon nasional," kata Mendikbud pula.

Dia menegaskan bahwa Tari Zapin menunjukkan kerja sama, bukan kerja soliter, tetapi kerja bersama-sama alias gotong-royong. "Setelah hampir 30 tahunan tak tersentuh. Mari kita galakkan kembali," ujar Mendikbud menyampaikan ajakan kepada peserta Temu Zapin Nusantara itu lagi.

Dalam laporannya, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Prof Dr Kacung Marijan mengatakan, pada gelaran pentas ini akan tampil 15 sanggar kesenian dari 14 provinsi dengan mengusung Tari Zapin dari daerahnya masing-masing.

"Tari pergaulan muda-mudi ini menyebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan di berbagai daerah lainnya ini memadukan dua hal sekaligus, yaitu estetika dan etika," ujar Kacung Marijan lagi.

Pada Minggu ini, digelar sarasehan dan workshop yang dihadiri para pengamat dan pakar musik, tari, pendidikan, antara lain Rizaldi Siagian, Tom Ibnur, Darmaningtyas, Eri Mefri, Yose Rizal, Firdaus, dan Sartono.

Dalam kegiatan yang diikuti utusan 34 provinsi dan utusan luar negeri, antara lain dari Singapura, Malaysia, dan Filipina ini akan dipandu Sulistio Tirto Kusumo.

Temu Zapin Nusantara ini merupakan pertemuan kembali setelah hampir 30 tahun lalu event serupa digelar.

Ke depan, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud berharap, Zapin dapat berkembang dan bisa diperkenalkan ke mancanegara sebagai salah satu salah satu ikon tari Indonesia.