Warga Lampung Masih Keluhkan Pemadaman Listrik

id Pemadaman Listrik di Lampung, Problem Kelistrikan di Lampung, Listrik Lampung, Listrik

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sejumlah warga Kota Bandarlampung masih mengeluhkan adanya pemadaman aliran listrik PLN Lampung yang sudah berlangsung beberapa pekan terakhir, bahkan beberapa hari ini dialami makin tidak beraturan dan waktunya lebih lama dari sebelumnya.

Sejumlah warga pengguna listrik PT PLN di kawasan Sukarame, Bandarlampung, Jumat (27/11) malam, mengeluhkan dalam tiga hari terakhir pemadaman aliran listrik di sekitar tempat tinggal mereka semakin tidak beraturan.

Sebelumnya aliran listrik PLN mengalami pemadaman bergilir satu hingga dua kali dalam sehari masing-masing selama sekitar tiga jam, tapi pada Kamis (26/11) hingga Jumat (27/11) pagi, pemadaman aliran listrik PLN itu bisa terjadi lebih dari dua kali dalam waktu lebih lama.

"Kemarin dari hari Rabu hingga Kamis mati lampu sampai dua kali sehari, lebih dari empat jam setiap kali mati lampu," kata Ny Ana, ibu rumah tangga warga Sukarame Bandarlampung.

Dia menyebutkan, bahkan pada Kamis malam, aliran listrik di tempat tinggalnya dan pengguna sekitarnya mengalami pemadaman sangat lama dari sekitar pukul 19.00 WIB hingga Jumat pagi masih juga belum menyala lagi.

"Sempat seharian tidak mati lampu pada Kamis pagi, dikira memang tak lagi mati lampu, tapi malamnya mati lampu semalaman hingga pagi hari. Bagaimana ini PLN Lampung kok mati lampunya malah semakin tak beraturan dan parah seperti ini," ujar dia lagi.

Keluhan serupa juga diungkapkan pengguna listrik PLN di wilayah tersebut, sehingga pemadaman bergilir itu dirasakan mengganggu aktivitas dan produktivitas kerja serta usaha produktif warga setempat.

Pengusaha jasa fotokopi dan cukur rambut di tempat itu, mengaku saat terjadi pemadaman bergilir dapat beralih menggunakan listrik dari generator untuk penerangan saja, tapi tidak bisa digunakan untuk peralatan fotokopi karena akan mudah mengalami kerusakan. Begitupula pengelola jasa usaha cukur rambut maupun jasa lainnya yang mengandalkan aliran listrik, menjadi terganggu akibat pemadaman bergilir itu.

Guna mengantisipasi krisis energi listrik di Provinsi Lampung agar tidak berkepanjangan, Pemerintah Provinsi Lampung melakukan rapat koordinasi bersama PT PLN Distribusi Lampung di kantor gubernur Lampung, Jumat.

Sekdaprov Lampung Arinal Djunaidi mengakui, kondisi pasokan kelistrikan di Provinsi Lampung dalam sebulan ini dirasakan sangat bermasalah oleh masyarakat Lampung terkait byar pet atau pemadaman bergilir yang terjadi.

Menurut dia, permasalahan itu harus segera ada solusinya, sehingga masyarakt tidak berlarut lama mengalami titik jenuh, bahkan berakibat buruk menimbulkan kerusakan peralatan elektronik milik masyarakat maupun kerugian besar lainnya.

General Manager PT PLN Distribusi Lampung Irwansyah dalam rakor itu menjelaskan, saat ini kondisi pasokan listrik di Lampung masih minim, sehingga perlu ada antisipasi.

Namun dia mengatakan, defisit kelistrikan di daerah ini mulai berkurang, meskipun pemadaman bergilir masih tetap terjadi.    

Sebelumnya masyarakat Lampung pengguna listrik PLN, kata dia, merasakan pemadaman bergilir terjadi dua kali dalam sehari dengan durasi 3 jam. Kini, menurutnya, pemadaman diprediksi berlangsung empat hari sekali dengan durasi hanya satu jam.

Menurutnya, daerah Lampung mengalami defisit listrik hingga 220 Megawatt (MW), karena ada perbaikan sejumlah pembangkit listrik. Namun pada Kamis (26/11) pembangkit PLTU Sebalang dan PLTU Tarahan sudah beroperasi lagi, sehingga defisit listrik di Lampung tinggal 18 MW dari total beban puncak 865 MW.

Irwansyah menegaskan pemadaman listrik di Lampung itu masih akan terus terjadi hingga perbaikan pembangkit listrik rampung dilaksanakan pada Januari 2016, seperti pembangkit listrik yang mengalami kerusakan yaitu PLTU Tarahan, selain dampak musim kemarau dan adanya perawatan pembangkit dan peralatan yang ada.