Dokter muda meninggal di daerah terpencil

id Dokter muda meninggal di daerah terpencil

 Dokter muda meninggal di daerah terpencil

Dokter Dionisius Giri Samudera yang sudah menjalani enam bulan dari satu tahun masa internsipnya, meninggal di daerah terpencil, yakni di Kepulauan Aru Maluku. (Facebook/istimewa)

Dari kejadian ini, kita tersadarkan mengenai risiko bagi mereka yang menekuni profesi kedokteran
Bandarlampung (Antara Lampung) - Dokter Dionisius Giri Samudera yang sudah menjalani enam bulan dari satu tahun masa internsipnya, meninggal di daerah terpencl, yakni di Kepulauan Aru Maluku.

Kabar meninggalnya dokter yang masih muda dan baru menyelesaikan studinya di tahun 2015 itu menyebar dengan cepat dan spontan memancing rasa keprihatinan dari banyak pihak, terutama dari sejawatnya.

Pada Rabu (11/11), dr Dionisius Giri meninggal saat mengabdi di Aru-Maluku, atau tepat sehari sebelum peringatan Hari Kesehatan Nasional.

Sehubungan itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam pernyataannya menyatakan turut berbelasungkawa dan empati yang dalam kepada keluarga dan kerabat yang ditinggalkan

"Dari kejadian ini, kita tersadarkan mengenai risiko bagi mereka yang menekuni profesi kedokteran. Kita kembali mengingat beberapa kejadian serupa yang dialami dokter-dokter, yang dengan berani bertugas di daerah dengan medan pengabdian berat dan berisiko tinggi di daerah endemis penyakit tertentu," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr Zaenal Abidin.

"Kejadian serupa di masa depan kami harap tak terulang lagi. Oleh karena itu, PB IDI mengajak Pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama membekali dokter-dokter dan tenaga kesehatan lain yang dikirim ke daerah agar lebih siap. Melakukan langkah profilaksis dan tatalaksana awal jika dokter dan paramedis juga jatuh sakit. Akses informasi dan prosedur evakuasi perlu ditingkatkan untuk daerah sangat terpencil, kepulauan, dan perbatasan di mana terdapat pelayanan kesehatannya," katanya.
 
Berapakah gaji dokter magang ? Dari beberapa sumber, gaji mereka ternyata hanya Rp2.500.000/bulan, atau masih dibawah gaji upah buruh di Jakarta.