Warga Bandarlampung Keluhkan Pembatasan Pasokan Air PDAM

id pasokan air pdam tersendat, pdam bandarlampung

...Sudah dua hari ini pasokan air dari PDAM mati total, sehingga kami tidak dapat melakukan aktivitas pekerjaan rumah seperti memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain, kata Jauhari Kemiling...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Warga Bandarlampung mengeluhkan pembatasan pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Kota Bandarlampung sejak beberapa hari terakhir.

"Sudah dua hari ini pasokan air dari PDAM mati total, sehingga kami tidak dapat melakukan aktivitas pekerjaan rumah seperti memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain," kata Jauhari warga Kemiling Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan bahwa pasokan air PDAM sejak beberapa hari lalu hanya mengalir pagi hari atau sore, namun sejak Senin (2/11) hingga sekarang air mati total.

Pihak PDAM Way Rilau, katanya, tidak memberitahukan kepada pelanggan alasan matinya aliran air di Kemiling terutama di kawasan Perumahan Beringin Raya.

Ia mengatakan, terpaksa menggunakan air tabung untuk kebutuhan masak dan mencuci. Sedangkan untuk mandi terpaksa menunpang ke rumah tetangga yang menggunakan air sumur.

Neni warga lainnya mengatakan, warga setempat biasa menggunakan pasokan air bersih dari PDAM, namun sekarang kekurangan pasokan.

Ia mengharapkan PDAM Way Rilau Bandarlampung segera mengalirkan air ke perumahan di Kecamatan Kemiling mengingat warga membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Psokan air bersih dari PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung ke pelanggan berkurang, karena debit air mengalami penurunan 11 persen saat kemarau.

"Debit air PDAM mengalami penurunan, 10 hingga 11 persen dari total debit air normal 560 liter/detik. Otomatis, pelayanan air bersih ke pelanggan mengalami penurunan cukup tajam," kata Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Kota Bandarlampung AZP Gustimego di Bandarlampung.

Ia mengatakan, akibat penurunan air ini pasokan ke pelanggan sedikit tersendat, terutama untuk yang tinggal di dataran tinggi.

Untuk yang berada di dataran tinggi, akan mendapatkan air bersih tiga hingga lima hari satu kali.

"Guna mengantisipasi penurunan debit air tersebut PDAM terpaksa memberdayakan sistem buka tutup aliran air ke pelanggan. Bahkan, untuk pelanggan yang berada di dataran tinggi PDAM terpaksa mengaliri air tiga hingga lima hari sekali," kata dia.

Wilayah yang akan jarang dialiri air yakni Kecamatan Way Halim, Kecamatan Kedaton, Kecamatan Kemiling dan Kecamatan Kedamaian.

Khusus untuk pelanggan di kawasan dataran rendah, pelayanan air bersih relatif cukup normal yakni 12 jam per hari, seperti di kawasan Telukbetung.

"Kawasan yang jauh dari reservoar PDAM tentunya jangkauan airnya sulit, mengingat penurunan debit air cukup besar. Kondisi ini tidak bisa dihindari, terutama seperti musim kemarau saat ini," kata dia.