Kunjungi Tiongkok, AS peringatkan Bashir

id Kunjungi Tiongkok, AS peringatkan Bashir

Washington (Antara/AFP) - Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinannya pada Senin (Selasa WIB) bahwa Presiden Sudan Omar al-Bashir berencana mengunjungi Tiongkok, meskipun ia didakwa di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang di Darfur.
         
Kementerian Luar Negeri Sudan mengatakan pada Minggu (30/8) bahwa Bashir akan melakukan perjalanan untuk bertemu mitranya dari Tiongkok Presiden Xi Jinping dan menghadiri perayaan menandai kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 3 September.
         
Berbicara di Washington, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner kepada wartawan bahwa AS tetap percaya bahwa Bashir tidak akan diterima untuk perjalanannya sampai ia menghadapi pengadilan.
         
"Seperti yang Anda ketahui, ia didakwa oleh Pengadilan Pidana Internasional (ICC) dengan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida," katanya.
         
Surat perintah penangkapan terhadapnya tetap beredar dan kami sangat mendukung upaya ICC untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan yang telah mereka lakukan, tambah Toner.
         
"Kami menentang undangan, fasilitasi atau dukungan untuk perjalanan dari para pelaku yang mendapat surat perintah penangkapan oleh ICC," kata Toner.
         
Pengadilan Kriminal Internasional mendakwa Bashir atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan pada 2009 dan atas tuduhan genosida di tahun 2010, semua itu berkaitan dengan konflik di wilayah Darfur, Sudan.