Penjualan ponsel di Lampung tidak lesu

id Penjualan ponsel di Lampung tidak lesu

Bandarlampung (Antara Lampung) - Penjualan telepon genggam dan beberapa alat elektronik di Kota Bandarlampung masih stabil dan tidak mengalami kelesuan, kendati di tengah kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
        
Sejumlah pedagang telepon genggam di pusat penjualan modern Simpur Centre Bandarlampung, Selasa, menyatakan penjualan masih stabil dan minat pembeli tetap tidak menurun.
        
Menurut Arian, salah seorang pedagang telepon genggam di lokasi tersebut, penjualan tidak mengalami penurunan, dan dirinya tetap stabil menjual 8 hingga 10 buah telepon genggam setiap minggu.
        
"Tidak ada penurunan, bahkan penjualan telepon genggam pintar yang bekas makin meningkat," kata dia lagi.
        
Peningkatan minat masyarakat terhadap telepon genggam pintar atau smartphone terjadi sejak awal 2015, seiring makin marak telepon genggam pnitar berharga murah dengan sistem operasi berbasis android.
        
Bukan hanya bekas pakai, telepon genggam pintar keluaran baru pun laris diborong pembeli, ujarnya pula.
        
Andri, penjual telepon genggam lain di lokasi yang sama, juga menyampaikan hal yang sama.
        
"Kalau dolar naik nggak berpengaruh terhadap harga jual, karena kami memakai patokan sistem pembelian putus, dan ini diambil beberapa bulan lalu, saat dolar masih Rp13 ribu," kata dia lagi.
        
Telepon genggam pintar masih menjadi primadona di tempat Andri berjualan, dan rata-rata konsumennya memilih HP yang berbasis sistem android, dengan merek seperti Samsung dan LG.
        
Selain itu, beberapa telepon genggam pintar berbasis sistem operasi android dengan merek lokal, seperti Mito, Evercoss, dan Nexian juga laris dicari pembeli.