Pelayanan Pelabuhan Bakauheni-Merak Perlu Makin Sigap

id pelayanan pelabuhan, bakeuheni-marak, makin sigap, Arus mudik, arus balik padat

Pelayanan Pelabuhan Bakauheni-Merak Perlu Makin Sigap

Kantor PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Lampung, pusat pelayanan angkutan Lebaran 2015 penyeberangan Jawa-Sumatera di perairan Selat Sunda. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Bakauheni, Lampung (ANTARA Lampung) - Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda penghubung daratan Pulau Sumatera-Jawa yang belum juga terwujud hingga kini, kembali menjadikan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni (Lampung)-Merak (Banten) sebagai tumpuan transportasi laut Jawa-Sumatera bolak-balik.

Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung dan Pelabuhan Merak di Provinsi Banten menjadi urat nadi sarana penyeberangan penumpang maupun kendaraan di Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera.

Setiap kali Lebaran, Pelabuhan Bakauheni di Lampung dan Merak di Banten ini menjadi indikator penting kelancaran transportasi pemudik Jawa-Sumatera. Bila mengalami sedikit masalah saja, baik di Bakauheni maupun Pelabuhan Merak (Banten), akan menimbulkan dampak ikutan yang buruk bagi banyak aspek kehidupan di Jawa-Sumatera.

General Manajer PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Tomy L. Kaunang di Bakauheni menyebutkan jumlah penumpang pada puncak arus mudik Lebaran 2015 telah mencapai ratusan ribu orang. Pada saat arus balik yang menyeberang kembali dalam pelayaran di Selat Sunda diperkirakan akan sama.

Untuk mengantisipasi penumpukan itu, pihaknya telah menyiapkan enam dermaga dan 50 kapal feri/ro-ro (roll on roll off) untuk layanan penyeberangan Bakauheni-Merak atau sebaliknya.

Menurut Christine Hutabarat, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, pihaknya telah menyiagakan petugas dan fasilitas pendukung lainnya dengan tujuan agar penyeberangan berlangsung lancar dan menghindari penumpukan kendaraan di pelabuhan. Pelayanan maksimal bagi pemudik diperlukan agar dapat mengurai kepadatan penumpang yang antre di loket.

"Mudik Lebaran tahun ini lebih nyaman meski di dalam kapal sering kali penuh penumpang. Namun, untuk antrean masuk kapal tidak perlu waktu lama seperti tahun lalu," kata Muslih, pemudik asal Tangerang saat tiba Bakauheni.

Ia mengatakan bahwa PT ASDP setempat terus melakukan pembenahan fasilitas dan peningkatan pelayanan sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi para pemudik di pelabuhan tersebut.

Hal serupa dikatakan oleh pemudik lainnya. Nanik mengaku mudik Lebaran 2015 lebih baik daripada sebelumnya. "Tapi enggak tahu juga apa memang pelayanannya yang makin baik atau pemudiknya yang berkurang sehingga tidak terlalu terjadi penumpukan penumpang," kata dia lagi.

Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Danang S. Baskoro mengatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi adanya lonjakan jumlah penumpang pada Lebaran 2015 dengan menyiapkan sejumlah fasilitas, sarana dan prasarana maupun personel yang diperlukan untuk mengoptimalkan pelayanan penumpang kapal.

Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penambahan loket dari delapan menjadi 12 buah untuk mengantisipasi terjadi lonjakan jumlah pemudik pada arus balik usai Lebaran ini.

"Sama halnya dengan loket penumpang pejalan kaki, loket kendaraan juga ditambah sebanyak empat loket sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan atau antrean kendaraan maupun penumpang pejalan kaki," kata dia lagi.

Sebelumnya, selama masa angkutan Lebaran 2015 terhitung mulai H-15 hingga H+2 (21/7) PT ASDP Indonesia Ferry telah menyeberangkan sebanyak 2.281.756 orang penumpang, 301.138 unit sepeda motor, dan 281.488 unit mobil.

Jumlah penumpang itu terpantau dari delapan lintasan penyeberangan padat pemudik di seluruh Indonesia, yaitu Merak-Bakauheni, Ujung-Kamal, Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai, Kayangan-Pototano,Balikpapan-Penajam, dan Bangka-Tanjung Apiapi.

Pada periode yang sama, secara akumulatif pemudik tahun ini meningkat sebanyak 5,7 persen untuk penumpang, 4,8 persen untuk sepeda motor, dan 7 persen untuk kendaraan roda empat/lebih.

Pada tahun 2014, PT ASDP Indonesia Ferry telah menyeberangkan 2.253.865 orang, 287.572 unit sepeda motor, dan 263.507 mobil.

"Peningkatan penumpang ini sudah kami prediksikan sebelumnya. Oleh karena itu, sejak jauh hari kami sudah memperbaiki banyak hal agar bisa memberikan kenyamanan perjalanan mudik. Kesiapan armada, perbaikan fasilitas dan sarana pelabuhan, kesiapan pengamanan, kesiapan SDM, dan pelayanan informasi pemudik sudah disiapkan sejak lama," ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Danang S. Baskoro pula.

Ia menyebutkan peningkatan penumpang yang paling nyata terlihat dari peningkatan trip kapal yang melayani hingga 15 persen dari 8.812 trip tahun lalu, menjadi 10.918 trip pada tahun ini.

"Hasilnya adalah mudik yang cepat dan hampir tanpa antrean pada hampir seluruh pelabuhan penyeberangan," katanya lagi.

                              Kesiapan Kapal
Perseroan Terbatas (PT) ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni menyebutkan telah menyiapkan 57 kapal yang bersiaga melayani penumpang di lintasan Selat Sunda untuk arus mudik dan balik Lebaran 2015.

Kapal yang siap melayani angkutan Lebaran 2015 sebanyak 49 unit. Kapal docking tiga unit pada bulan Juli 2015, yaitu KMP Mufidah, KMP Titian Murni, dan KMP Sakura & BSP I.

Kapal yang tidak siap berlayar menjelang Lebaran ini, yaitu KMP BSP 3, KMP Nusa Setia, dan KMP BSP 2, KMP Victorius 5.

Dermaga ro-ro di Pelabuhan Bakauheni ini siap sebanyak tujuh unit (enam milik ASDP dan satu dermaga infinity).

Loket penumpang sebanyak delapan unit, kata dia, akan ditambah menjadi 12 unit. Loket kendaraan delapan unit, akan ditambah menjadi 12 unit, movable bridge enam unit, gangway tujuh unit (di Dermaga 5 belum berfungsi), side ramp empat unit (Dermaga 2 dan 5 belum berfungsi), serta fender 50 unit.

Personel yang disiagakan sebanyak 23 orang, outsourcing 29 orang, security 21 orang, dan cleaning service 23 orang.

Fasilitas pendukung lainnya adalah rubber boat, mobil pemadam kebakaran, mobil derek, mobil patroli, mobil ambulans masing-masing satu unit, golfcar dua unit, ARPA dua unit, hidrant 11 unit, bunker air tawar tiga unit, metal detektor empat unit, mirror detektor empat unit, CCTV 47 titik, tugboat satu buah, rambu suar 11 unit, genset tiga unit dengan kapasitas per unit 190 KVA, PLN 52 titik dengan kapasitas 345 Kwh, serta areal parkir 3.160 unit kendaraan campuran.

Semua fasilitas itu dipersiapkan untuk mendukung fungsi Pelabuhan Bakauheni sebagai tumpuan transportasi laut Sumatera-Jawa bolak-balik agar makin lancar, tertib, nyaman, dan aman.

Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto juga menegaskan bahwa tarif angkutan penyeberangan saat arus mudik dan balik Lebaran 2015 telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan.

"Kami hanya mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan, jadi tidak ada kenaikan tarif angkutan penyeberangan pada Idulfitri 1436 Hijriah," kata Heru menanggapi adanya kecemasan pengguna pelabuhan itu atas adanya informasi terjadi kenaikan tarif, termasuk tarif menyeberang menggunakan kendaraan bermotor, khususnya mobil yang dikabarkan lebih mahal pada malam hari daripada siang hari.

Menurut dia, tarif penyeberangan saat ini justru cenderung turun dari sebelumnya. Namun, tarif itu sudah disesuaikan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

"Untuk tarif angkutan penyeberangan, ASDP tidak akan berani melanggar Peraturan Menteri Perhubungan. Jadi, tidak ada kenaikan tarif sebelum persetujuan dari pemerintah," kata Heru lagi.

Terkait dengan rencana kenaikan tarif pada saat puncak arus mudik-balik Lebaran ini, dia menerangkan bahwa hal tersebut tidak jadi diberlakukan karena tidak mendapatkan persetujuan pemerintah.

"Saat ini kami hanya memberlakukan tarif yang sudah ada, dan ini sudah turun dari tarif awal," ujarnya menegaskan lagi.

Daftar tarif penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan untuk berlayar ke Merak Banten adalah untuk penumpang dewasa Rp15.000,00 dan anak-anak Rp9.000,00.

Tarif Kendaraan Golongan I sepeda Rp24.500,00, Golongan II sepeda motor Rp49.000,00, Golongan III sepeda motor (> 500 cc) Rp107.000,00, Golongan IV A mobil/sedan (panjang < 5 m) Rp347.000,00, Golongan IV B mobil barang (panjang <5 m) Rp313.000,00, Golongan V A bus sedang (panjang < 7 m) Rp765.000,00, Golongan V B truk sedang (< 7 m) Rp646.000,00, Golongan VI A bus besar (panjang < 10 m) Rp1.291.000,00, Golongan VI B truk besar (panjang < 10 m) Rp946.000,00, Golongan VII truk/trailer (panjang < 12 m) Rp1.437.000,00, dan Golongan VIII truk/trailer (panjang < 16 m) Rp2.159.000,00, serta Golongan IX truk/trailer (>16 m) Rp3.532.000,00.

                             Kapal Rusak
Kendati begitu, karena sebagian kapal tergolong berusia "tua", masih saja terjadi kerusakan kapal feri dalam pelayaran di Selat Sunda. Padahal, pengelolanya sudah berupaya maksimal meningkatkan kesiapan dan pelayanan bagi para pemudik pada Lebaran 2015.

Penumpukan penumpang sempat terjadi di Pelabuhan Bakauheni Lampung, Jumat (24/7) sekitar pukul 22.30 WIB, akibat kerusakan salah satu kapal feri di Dermaga 2 pelabuhan penyeberangan ini.

Akibat kerusakan salah satu kapal itu, ratusan calon penumpang yang seharusnya menyeberang melalui Dermaga 2 tertahan setelah kapal ro-ro yang seharusnya mereka naiki, tidak dapat berlayar di Selat Sunda menuju Merak Banten.

Kapal yang rusak tersebut adalah KMP SMS Kertanegara yang dijadwalkan berlayar pada pukul 22.00 WIB. Namun, kapal itu tidak dapat menyeberang akibat mengalami kerusakan mesin.

Petugas yang bersiaga di PT ASDP Pelabuhan Bakauheni berinisiatif melakukan pembatalan berlayar atas kapal tersebut.

Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Bakauheni Yohsua Antoni mengatakan bahwa kapal tersebut ditarik dari Dermaga 2 untuk menjalani perbaikan.

"Kapal tidak jadi berlayar, semua penumpang dialihkan ke Dermaga 1 dan Dermaga 3," kata dia.

Kapal tersebut merupakan kapal kedua yang rusak pada hari Jumat atau H+7 usai Lebaran 2015 di Pelabuhan Bakauheni.

Sebelumnya, pada hari Jumat sore, sebuah kapal KMP Salvatore mengalami kerusakan pintu lambung kapal. Namun, kapal itu masih dapat beroperasi dan melanjutkan pelayaran.

Sejumlah penumpang kapal dalam pelayaran Selat Sunda juga masih mengeluhkan waktu sandar kapal yang berlama-lama sehingga mereka lebih lama mengapung di laut.

Beberapa penumpang mengeluhkan, kapal yang lebih dahulu berangkat dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak saat arus balik Lebaran ini sudah berlabuh. Namun, kapal yang ditumpanginya masih menunggu waktu sandar di Pelabuhan Merak.

Keluhan waktu berlayar yang lebih lama--melebihi waktu normal antara 2 jam dan 2,5 jam--dalam pelayaran di Bakauheni maupun Merak kerap kali masih dikeluhkan penumpang pada saat puncak kepadatan arus mudik dan balik Lebaran 2015.

Mereka berharap, dengan tambahan fasilitas yang disiapkan PT ASDP Indonesia Ferry, berupa kapal baru, dermaga baru, maupun berbagai fasilitas pendukung lainnya, termasuk tambahan personel yang diperlukan--PT ASDP Bakauheni juga mengerahkan sejumlah personel anggota Pramuka Saka Bhayangkara dari SMKN 1 Bakauheni untuk membantu melayani penumpang--dapat memberikan jaminan pelayanan lebih baik bagi penumpang.

Pelabuhan Bakauheni-Merak benar-benar menjadi tumpuan bagi penumpang mudik dan balik Lebaran yang jumlahnya mencapai ratusan ribu hingga jutaan orang setiap tahunnya, baik penumpang berkendaraan bermotor (mobil dan sepeda motor) maupun penumpang pejalan kaki yang menggunakan angkutan umum (bus).

Oleh karena itu, pelayanan optimal, penambahan sarana dan prasarana serta fasilitas bagi penumpang, berikut jaminan kenyamanan, keamanan dan keselamatan para penumpang menjadi prioritas untuk terus dibenahi ke depannya.

Mudik telah menjadi tradisi turun-temurun bagi sebagian besar warga saat Lebaran setiap tahun. Wajar bila para pengelola angkutan umum seperti di Pelabuhan Bakauheni-Merak juga terus-menerus membenahi dan memperbaiki pelayanan yang diperlukan.

Pada saatnya, pelayaran di Selat Sunda yang ditumpukan pada Pelabuhan Bakauheni-Merak pulang pergi, menjadi pelayaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi para penumpang kapal dengan jaminan rasa nyaman dan aman sehingga mereka akan selamat sampai tujuan masing-masing.

Kesiapsiagaan dan kesigapan para pengelola dan petugas pelayanan pelayaran Bakauheni-Merak harus menjawab semua itu, kesigapan yang sangat diperlukan dan ditunggu oleh para penumpang pelayaran Sumatera-Jawa yang menjadi tumpuan transportasi laut ini.