Bandarlampung (Antara Lampung) - BMKG memperkirakan musim kemarau di Lampung berlangsung hingga lima bulan ke depan atau sampai November. Namun, meskipun kemarau, masih terdapat hujan dengan intensitas ringan atau kecil sekali. Untuk itu masyarakat diharapkan tidak membakar sampah sembarangan yang dapat memicu terjadinya kebakaran serta menghemat penggunaan air.
Menurut Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Sugiyono, musim kemarau saat ini perlu mewaspadai cuaca panas terutama berkaitan dengan aktivitas masyarakat di lahan-lahan perkebunan dan hutan untuk tidak membakar kebun atau hutan yang akan dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
Sugiyono menambahkan musim kemarau ini juga dipengaruhi oleh El-Nino yang cukup moderat yang mengakibatkan curah hujan berkurang suhu kering dan udara panas.
"Dampak El-Nino itu kemarau agak panjang," katanya.
Ia juga meminta kepada masyarakat atau petani untuk menghemat air pada musim kemarau saat ini. Khusus petani diminta untuk menanam tananam yang masa tanamnya lebih pendek atau atahn terhadap cuaca panas.
Berita Terkait
BNPB umumkan kasus Karhutla mulai mendominasi di Sumatera
Rabu, 20 Maret 2024 9:10 Wib
Polisi: Jangan bakar hutan dan lahan
Kamis, 14 Maret 2024 18:59 Wib
Pemkab Lampung Barat tanam 300 pohon durian tumi guna lestarikan hutan
Kamis, 7 Maret 2024 13:46 Wib
Helikopter WBN hilang kontak di hutan Halmahera Maluku Utara
Selasa, 20 Februari 2024 19:30 Wib
Pembangunan IKN tak merusak hutan alam karena di wilayah monokultur
Minggu, 28 Januari 2024 21:28 Wib
Pj Bupati Lampung Barat minta warga jaga kelestarian hutan
Jumat, 26 Januari 2024 16:27 Wib
Seorang warga tertangkap saat berburu di hutan Way Kambas
Kamis, 25 Januari 2024 14:34 Wib
Mahfud sebut ada 20.000 masyarakat adat di hutan Kaltim tidak punya KTP
Minggu, 21 Januari 2024 22:40 Wib