Kelompok Alang-alang Pameran "The Beauty Of Waisak"

id kelompok alang alang, pameran waisak

Selain sebagai pameran, kami juga memperkuat suasana perayaan Waisak umat Buddha tahun ini. Kami mendapat tempat untuk berpameran di sini dengan aura yang menarik."
Borobudur  (ANTARA Lampung) - Sebanyak tujuh perupa yang tergabung dalam Kelompok Alang-Alang Yogyakarta menggelar pameran karya bertajuk "The Beauty of Waisak" di Limanjawi Art House, sekitar 600 meter timur Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Selain sebagai pameran, kami juga memperkuat suasana perayaan Waisak umat Buddha tahun ini. Kami mendapat tempat untuk berpameran di sini dengan aura yang menarik," kata satu di antara anggota Kelompok Alang-Alang, Slamet Riyanto alias Faymos, di Borobudur, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu saat bersama sejumlah anggota kelompok tersebut lainnya, yakni Kukuh Nuswantoro dan Joko Sulistyo, mempersiapkan pameran sekitar 28 lukisan dan tiga patung di galeri seni yang dikelola oleh Umar Chusaeni tersebut.

Pameran rencananya dibuka pada Minggu (31/5) dan berlangsung hingga 30 Juni 2015 oleh budayawan Yogyakarta Romo Sindhunata dan kurator dari Tangerang A.A. Nurjaman.

Mereka yang berpameran dengan sejumlah karya masing-masing adalah peluki Faymos (Agaphe), Andon Esty (Something#2), Kukuh Nuswantoro (Ritual Buddha), Joko Sulistyo (Sleeping Buddha), Iswanto (Jagonya Jago), dan pematung Tri Suhariyanto (Amor) serta Fredie S. Widodo (Parileyyaka).

"Kami ada yang berlatar berlakang pendidikan dari ISI Yogyakarta, SMSR Yogyakarta, dan ada yang autodidak. Di antara kami juga telah pameran di sejumlah negara, seperti Vietnam, Thailand, Jepang, Filipina, Malaysia, dan Kanada," katanya.

Ia mengatakan Candi Borobudur dengan kawasannya sebagai tempat yang memiliki arti penting bagi perkembangan dunia seni rupa. Kawasan setempat juga memiliki makna kuat bagi setiap seniman yang menggelar karya.

Umar Chusaeni mengatakan setiap perupa menyuguhkan karya yang bermakna mendalam tentang keindahan Waisak di Candi Borobudur dan suasana kebersamaan antarmanusia.

"Dengan teknik dan gaya masing-masing, mereka menyuguhkan keindahan Waisak, ada juga pesan tentang kekuatan kebersamaan dan pluralisme melalui karya-karya mereka," katanya.

Kegiatan tersebut, katanya, juga menjadi momentum yang baik bagi umat Buddha yang sedang merayakan Waisak di Candi Borobudur dan para wisatawan yang datang ke Borobudur bertepatan dengan Waisak.

Ia mengharapkan mereka menyempatkan waktu mengunjungi pameran "The Beauty of Waisak" itu untuk memberikan apresiasinya.

"Pameran ini juga menjadi tempat untuk mengapresiasi karya seni rupa terkait dengan Borobudur dan Waisak," katanya.