Magelang (Antara Lampung) - Umat Katolik yang mengikuti misa harian di Gereja Santa Maria Fatima Kota Magelang, Jateng, Senin, mendoakan Mary Jane Fiesta Veloso, warga Filipina yang bakal menghadapi eksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, karena perkara narkoba.
"Mari kita berdoa 'Salam Maria' tiga kali untuk Mary Jane," kata Kepala Gereja Paroki Santa Maria Fatima Kota Magelang Romo Supriyanto yang memimpin misa harian tersebut di Magelang, Senin.
Umat dan sejumlah biarawati kemudian secara takzim mengucapkan doa tersebut sebanyak tiga kali, setelah Romo Supriyanto menyampaikan khutbah singkatnya dalam misa tersebut.
Peristiwa yang menimpa Mary Jane, katanya, mengingatkan kepada ungkapan kuno dalam bahasa latin, "Homo Homini Lupus", yang artinya manusia adalah serigala bagi sesama manusia.
Pada kesempatan itu, ia menyebut heroin yang ditemukan petugas bandara dalam tas Mary Jane sebagai bukan milik perempuan pekerja berasal dari Filipina di luar negeri tersebut.
Mary Jane ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta pada 2010 saat turun dari pesawat terbang tujuan Kuala Lumpur-Yogyakarta, karena membawa heroin seberat 2,6 kilogram senilai Rp5,5 miliar.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memvonis hukuman mati kepada Mary Jane, sedangkan setelah grasinya ditolak oleh Presiden Joko Widodo, ia kemudian mengajukan permohonan Peninjauan Kembali atas perkara tersebut.
Melalui sidang PK yang digelar Pengadilan Negeri Sleman beberapa waktu lalu, Mahkamah Agung memutus menolak permohonan tersebut dan menyatakan tetap pada putusan PN Sleman.
Pada Jumat (24/4), ia dibawa dari Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta, tempatnya selama ini ditahan, ke Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap, Jateng, untuk menjalani eksekusi bersama sembilan terpidana mati lainnya, seperti dirilis oleh Kejaksaan Agung.
Sebanyak 10 terpidana kasus narkoba yang segera dieksekusi, adalah Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Prancis), Rodrigo Gularte (Brazil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).
Berita Terkait
De Gea dapat apresiasi atas peningkatan performa kiper putri Inggris
Jumat, 29 Juli 2022 16:05 Wib
Wamenkumham sebut eksekusi Mary Jane masih tunggu putusan hukum di Filipina
Sabtu, 19 Februari 2022 8:28 Wib
Keponakan gugat Trump sekeluarga soal penipuan warisan
Minggu, 27 September 2020 5:29 Wib
Kualifikasi Euro 2020, St Mary's jadi venue Inggris versus Kosovo
Kamis, 2 Mei 2019 6:02 Wib
Kejati : Belum ada perintah untuk eksekusi Mary Jane
Selasa, 3 Mei 2016 16:11 Wib
Terpidana mati Mary Jane rayakan ultah ke-31
Selasa, 12 Januari 2016 15:50 Wib
Mary Jane Harus Dapat Bantuan Hukum
Kamis, 30 April 2015 9:53 Wib
Kenapa Mary Jane Batal Dieksekusi?
Rabu, 29 April 2015 5:05 Wib