KPU Bandarlampung Dirikan Pusat Pendidikan Pemilih

id antaralampung.com, berita lampung terkini, KPU Bandarlampung Dirikan Pusat Pendidikan Pemilih, lampung

Selama ini, pendidikan pemilih hanya dilakukan pada saat pemilu akan digelar, sehingga tidak berlangsung secara terus menerus."
Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - KPU Kota Bandarlampung akan mendirikan pusat pendidikan pemilih yang akan bekerja secara kontinu, terstandar, dan terlembaga, sehingga pelaksanaan kegiatan pendidikan pemilih untuk masyarakat tidak lagi digelar secara sporadis dan tidak terkonsolidasi.
        
"Selama ini, pendidikan pemilih hanya dilakukan pada saat pemilu akan digelar, sehingga tidak berlangsung secara terus menerus," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Fadilasari, di Bandarlampung, Selasa.
        
Menurutnya, pendirian pusat pendidikan pemilih itu akan dilakukan KPU Bandarlampung dalam waktu dekat.
        
Pusat pendidikan pemilih ini akan bekerja sepanjang waktu, tidak hanya saat pemilu akan berlangsung saja, katanya lagi.
       
Dia menjelaskan, pusat pendidikan pemilih yang berbentuk "Rumah Demokrasi" ini penting untuk meningkatkan kuantitas pemilih rasional.
        
Ia mengemukakan, secara nasional selama ini kecenderungan masyarakat yang turut serta dalam pemilihan kepala daerah ataupun pemilu presiden, DPR, DPD, dan DPRD bukanlah pemilih yang rasional, yakni pemilih yang memilih atas kesadaran dan pemahaman akan pentingnya pemilu.  
   
"Masih banyak warga yang memilih bukan atas kesadaran sendiri, tetapi memilih karena adanya mobilisasi dari pihak-pihak tertentu, dan adanya politik uang," katanya pula.
        
Dia menegaskan, program KPU Bandarlampung ini sesuai dengan pilot project yang dicanangkan KPU Pusat bahwa ada sembilan KPU provinsi dan 18 KPU kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang akan menjadi percontohan pusat pendidikan pemilih pada tahun 2015 ini.
        
KPU Bandarlampung menjadi salah satu pilot project program pusat pendidikan pemilih tersebut.
        
Fadilasari yang juga Ketua Divisi Sosialisasi, Partisipasi Pemilih, serta Data dan Informasi KPU Bandarlampung menyebutkan, ada tiga hal yang harus diperhatikan sebelum mendirikan pusat pendidikan pemilih.
        
"Pertama adalah siapa yang akan menjadi target kegiatan atau audience-nya, apakah mereka akan termotivasi setelah mengikuti kegiatan itu, dan apakah kelompok target itu akan datang ke pusat pendidikan pemilih tersebut," ujarnya.
        
Menurut dia, di antara kelompok sasaran yang akan dipilih oleh KPU Bandarlampung menjadi audience dalam kegiatan ini adalah siswa sekolah dasar, pemilih pemula (siswa SMA/mahasiswa), kelompok perempuan, disabel/difabel, marginal, kelompok agama, dan sebagainya.  
   
"Pendekatan yang dilakukan untuk masing-masing kelompok sasaran ini tidak sama, sehingga KPU Bandarlampung harus benar-benar siap mempersiapkan materi yang akan disampaikan, karena harus disesuaikan dengan kondisi dan pemahaman mereka," katanya pula.
        
Ia menyatakan, pola pendidikan yang akan diterapkan, di antaranya dengan pemutaran film dokumenter tentang pemilu, pemberian materi HAM, demokrasi dan kepemiluan, simulasi, hingga pemberian souvenir.
        
Mantan jurnalis Metro TV ini menyatakan, KPU Bandarlampung akan bekerjasama dengan berbagai pihak agar kelompok target itu bisa datang ke pusat pendidikan pemilih.
        
"Kami, di antaranya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, pihak sekolah dan universitas, khusus untuk para pelajar dan pemilih pemula. Sedangkan untuk kelompok marginal dan disabel akan bekerjasama dengan NGO yang menjadi pendamping mereka," kata Fadilasari lagi.
        
Ketua KPU Bandarlampung, Fauzi Heri, menyatakan pembentukan pusat pendidikan pemilih ini merupakan terobosan baru dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih.
        
"Kami akan segera merealisasikan program tersebut, setelah mendapat petunjuk teknis dari KPU Pusat. Kami akan mensinergikan kegiatan sosialisasi yang sudah diagendakan dalam pemilihan wali kota ini, dengan project pusat pendidikan pemilih, sehingga bisa saling memperkuat," katanya lagi.
        
Fauzi mencontohkan, di antaranya kegiatan sosialisasi pemilu adalah mengadakan lomba film indie tentang pemilu.
        
"Bisa saja nanti film-film yang memenangkan lomba itu yang akan kita pertontonkan pada para pengunjung. Selain tentunya KPU Bandarlampung harus memiliki sejumlah film-film lainnya, yang akan menarik perhatian pengunjung," ujarnya.