Pemkab Berikan Bantuan Korban Banjir

id bantuan, banjir, pemkab

Pemkab Berikan Bantuan Korban Banjir

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Selatan Hj. Pitka R. Menoza. MBA memberikan bantuan sembako kepada warga Desa Sukamaju, Kota Dalam, dan Seloretno Kecamatan Sidomulyo yang terkena musibah banjir (FOTO ANTARA Lampung/Kristian Ali)

Nanti kita juga akan mencari apa penyebab terjadinya banjir ini, sehingga dapat lebih mudah untuk penanganannya."
Kalianda, (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan memberikan bantuan kepada 67 kepala keluarga di tiga desa Kecamatan Sidomulyo yang menjadi korban banjir akibat meluapnya sungai wilayah itu.
        
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan Mulyadi Saleh, di Kalianda, Jumat, mengatakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Bupati Rycko Menoza SZP terhadap warganya yang tertimpa musibah.
        
Bantuan tersebut berupa sembako yang diberikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan Ny. Pitka R Menoza SZP kepada 33 warga Desa Sukamaju, 27 warga Kota Dalam dan tujuh warga Seloretno, yang rumahnya sempat terendam air setinggi satu meter.
 
"Nanti kita juga akan mencari apa penyebab terjadinya banjir ini, sehingga dapat lebih mudah untuk penanganannya," kata dia. 
        
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Selatan Yansen Mulia menjelaskan, penyebab meluapnya air sungai yang mengalami penyempitan dikarenakan bangunan warga, sehingga membuat aliran sungai tidak lancar dan akhirnya meluap dan merendam pemukiman warga.
        
Sedangkan banjir yang melanda Desa Kota Dalam disebabkan penyempitan aliran Sungai Bungur akibat galian tanah milik stasiun pengisian bahan bakar umum di daerah itu.
        
"Air meluap itu karena aliran sungai menyempit, dan jalan keluarnya harus ada pelebaran kembali," jelasnya.
        
Menurutnya, meskipun sungai dilakukan normalisasi, tetap tidak akan dapat menahan derasnya aliran sungai apabila itensitas hujan tinggi. "Jika mau normalisasi juga percuma, karena aliran sungainya sempit," katanya pula.
        
Selain itu, ia menilai, pihak SPBU juga harus bertanggung jawab atas kejadian itu. "Bila terbukti banjir ini akibat galian tanah untuk pembangunan SPBU, mereka harus bertanggungjawab," tegasnya.