Ratusan Ribu Telur Ayam Selundupan Disita

id Telur Ayam Disita Karantina Bakauheni

Bakauheni, Lampung Selatan (ANTARA Lampung) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung Wilayah Kerja Bakauheni Lampung Selatan menyita 270.000 butir telur ayam jenis Eropa yang dibawa dari Binjai, Sumatera Utara, diduga selundupan dari Malaysia.

Kepala Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bakauheni Azhar, di Bakauheni, Jumat, mengatakan telur tersebut disita pada Jumat (30/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB karena tidak memiliki dokumen resmi.

Ia mengungkapkan, telur itu diangkut oleh Andar Wiejaya menggunakan truk kontainer BL 8541 AC, dan bukan merupakan telur lokal, lantaran bentuk telur ini lebih kecil bila dibanding ukuran telur pada umumnya.

"Lihat saja, ukurannya semuanya sama agak kecil. Kami menduga ini bukan telur dari sini," katanya lagi.

Pada mulanya, kata dia, pihaknya mendapat informasi bahwa banyak telur yang masuk ke Pulau Jawa melalui Kepulauan Riau, lalu masuk Binjai dan Sumatera untuk dikirim lagi ke Banten.

Berkat informasi tersebut, pihak karantina berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni untuk melakukan pemeriksaan lebih dalam pada kendaraan-kendaraan yang membawa telur.

Saat memeriksa kendaraan kontainer berplat nomor Aceh tersebut, sopir tidak dapat menunjukkan dokumen berupa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), izin pengeluaran dari Dinas Kesehatan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara dan surat uji laboratorium.

"Bukan berarti kita pastikan, tapi ini masih kita duga karena sopir tidak dapat menunjukkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh karantina," ujarnya pula.

Dia memperkirakan, barang bukti tersebut rencananya akan dipasarkan di Jakarta untuk menjatuhkan harga pasaran telur lokal. Telur-telur itu disimpan di gudang Duta Harapan Jakarta Selatan.

Atas kejadian ini, pihak karantina menyatakan, juga tidak dapat memonitoring adanya penyebaran virus (flu burung) yang terdapat pada telur, lantaran tidak diketahui kondisi telur.

Azhar mengatakan, pihaknya memberikan tenggang waktu selama tujuh hari kepada pemilik telur, untuk menyerahkan dokumen-dokumen secara langsung kepada pihak karantina.

"Saat ditanyai, menurut sopir, dokumennya lupa dibawa. Kami beri waktu untuk menunjukkan suratnya. Bila surat lengkap kami bebaskan, bila tidak lengkap terpaksa kami sita dan kami musnahkan," ujar dia lagi.

Sedangkan Andar Wiejaya mengklaim telur yang dibawanya merupakan telur asli yang dikelola dari daerah Binjai.

Dia sempat mengeluarkan nada tinggi saat petugas karantina menyebutkan bahwa telur-telur tersebut berasal dari Malaysia.

Ia juga mengaku lupa untuk membawa dokumen angkutan telur-telur tersebut. "Surat-suratnya lengkap, tapi saya lupa bawa, bukannya tidak ada, barang ini asli Binjai, mana ada itu barang-barang luar," kata dia lagi.