Rumah Adat di Bandarlampung Jadi Tujuan Wisata

id Rumah Adat Objek Wisata Bandarlampung

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kota Bandarlampung memberikan bantuan dana Rp600 juta untuk pemeliharaan rumah adat di kota ini sehingga dapat menjadi objek dan tujuan wisata.

"Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan konsistensi Pemkot Bandarlampung dalam pembangunan, pemeliharaan adat istiadat, serta seni dan budaya, khususnya peningkatan sarana dan prasarana rumah adat di sini," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN, di Bandarlampung, Selasa (27/1).

Ia menyebutkan dana bantuan sebesar Rp600 juta itu berasal dari APBD Bandarlampung tahun 2015 diperuntukkan perbaikan tiga rumah adat di Bandarlampung. Setiap rumah adat mendapatkan bantuan Rp200 juta.

Tiga rumah adat yang mendapatkan bantuan, yakni Rumah Adat Bathin Tihang Pemuka di Jalan Indra Bangsawan Kecamatan Rajabasa, Rumah Adat Sesat Agung di Jalan Beringin Kecamatan Labuhan Ratu, dan Rumah Adat Lamban Dalom Kebandaran Marga Balak Lampung Pesisir Bandarlampung di Jalan Dr. Setia Budi Kelurahan Negeri Olok Gading Kecamatan Telukbetung Barat.

"Bantuan ini jangan dilihat dari besar-kecilnya dana yang diberikan. Namun, merupakan wujud perhatian dan semangat Pemkot Bandarlampug untuk berbuat yang terbaik dalam membangun kota ini," ujar Herman pula.

Ia menegaskan rumah adat selain sebagai perekat kesatuan dan persatuan antaradat di Kota Bandarlampung, juga harus bisa menjadi wahana pengembangan ketahanan masyarakat.

"Saya juga meminta agar masyarakat selalu menjunjung tinggi kebudayaan Lampung supaya dapat terus dilestarikan," katanya lagi.

Tokoh adat setempat M. Yusuf Erdiansyah Putra mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh Pemkot Bandarlampung melalui Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. dapat memberikan sumbangsih untuk perbaikan rumah adat Lamban Dalom Kebandaran Marga Balak.

"Menurut cerita dari para tetua adat terdahulu, rumah adat ini sempat terkena sapuan bencana tsunami," katanya lagi.

Sejak terkena bencana tsunami waktu itu sampai dengan saat ini, kata dia, belum pernah dilakukan renovasi bangunan secara besar-besaran karena dana yang tersedia tidak memadai. Akan tetapi, dengan adanya bantuan sebesar Rp200 juta bisa membantu merenovasi rumah adat ini.

"Kami pun berharap ke depan rumah adat ini bisa dipakai lagi sebagai pusat kegiatan kebudayaan Lampung, khususnya di Negeri Olok Gading," kata Erdiansyah yang bergelar Gusti Pangeran Gama Ratu.

Hal senada disampaikan Ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Kota Bandarlampung, Khoiri Rajo Menak. Dia mengatakan bahwa nantinya rumah adat ini akan difungsikan juga sebagai pusat seni tari dan kerajinan Lampung.

"Kalau ada acara, seperti Begawi atau acara pernikahan adat Lampung, bisa dilakukan di tempat ini," kata dia pula.