Pandeglang (ANTARA Lampung) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, membina keluarga nelayan yang mengolah ikan guna membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Cukup banyak keluarga nelayan yang menekuni usaha pengolahan ikan, seperti dibuat ikan asin, abon ikan, bakso dan otak-otak," kata Sekretaris DKP Kabupaten Pandeglang Bedjo ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Minggu.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang mendorong nelayan setempat untuk mengolah hasil tangkapan supaya memperoleh penghasilan tambahan.
"Kami mendorong pengolahan hasil tangkapan, agar para nelayan mendapat tambahan penghasilan," kata Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi.
Untuk itu, ia berharap agar ada bantuan dana, baik dari pemerintah pusat maupun Provinsi Banten bagi nelayan agar bisa melaksanakan usaha pengolahan ikan.
"Kami ingin para nelayan bisa hidup lebih sejahtera, dan kalau hanya mengandalkan pendapatan dari mencari ikan cukup sulit, dan usaha pengolahan ikan bisa menjadi salah satu solusinya," katanya.
Ia menyatakan, pendapatan dari menangkap ikan hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, tidak bisa untuk kebutuhan lain, termasuk biaya sekolah.
Selama ini, kata dia, DKP juga memfasilitasi para perajin pengolahan ikan itu agar mendapat bantuan permodalan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
KKP terus menyalurkan bantuan permodalan bagi para perajin pengolahan ikan tersebut. Tahun ini kemeterian menyalurkan bantuan Rp500 juta yang diberikan bagi 10 kelompok, masing-masing menerima Rp50 juta.
Bantuan tersebut, kata dia, langsung pada rekening kelompok, sedangkan pada Dinas Kelautan dan Perikanan sifatnya hanya pemberitahuan saja.
Bina Keluarga Nelayan Pengolah Ikan
Ilustrasi pedagang ikan (ANTARA/Dok/Bambang Suseno).
Cukup banyak keluarga nelayan yang menekuni usaha pengolahan ikan, seperti dibuat ikan asin, abon ikan, bakso dan otak-otak."
