Kabupaten Tanggamus Targetkan Pemenuhan Sanitasi Layak

id Sanitasi di Tanggamus

Kabupaten Tanggamus Targetkan Pemenuhan Sanitasi Layak

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Hj Dewi Handayani SE MM (kanan), bersama Susy Soenarjo dari SNV Belanda, saat dialog di RRI Bandarlampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung menargetkan pada tahun 2019 dapat mencapai 100 persen akses sanitasi yang layak dan sehat bagi warganya, mengingat saat ini masih banyak warga daerah ini tidak memiliki dan belum menggunakan jamban sehat sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus, Hj Dewi Handayani SE MM, di Bandarlampung, Minggu (21/12), membenarkan hingga saat ini masih banyak warga di daerah ini masih melakukan aktivitas buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, pantai maupun kebun, sehingga berisiko menularkan penyakit berbahaya serta berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan.

"Secara bertahap kami akan mendukung Pemkab Tanggamus untuk mengubah perilaku hidup bersih dan sehat terutama mendorong warga melakukan BAB di jamban yang sehat," ujar istri Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan itu pula.

Pemkab Tanggamus mendapatkan dukungan dari Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV)--organisasi pembangunan dari Belanda--untuk melaksanakan program penyehatan masyarakat sejak tahun 2013 sehingga menargetkan upaya penyehatan bagi warga ini dapat segera terwujud.

"Benar, masih banyak warga kami terutama di perdesaan dan kawasan terpencil yang rumah mereka tidak memiliki jamban atau WC, sehingga aktivitas BAB dilakukan di sungai, pinggir pantai maupun kebun," ujarnya lagi.

Padahal aktivitas BAB sembarangan itu, menurut Dewi, akan berdampak buruk bagi sanitasi dan kesehatan yang bersangkutan maupun lingkungan sekitarnya, termasuk berpengaruh buruk bagi ketersediaan air bersih untuk minum dan berakibat kondisi lingkungan menjadi tidak bersih dan kurang sehat.

"Sanitasi yang buruk akan mengganggu kesehatan warga sekitarnya, apalagi membuang tinja sembarangan akan menjadi sumber masalah dan penyakit yang membahayakan warga," katanya pula.

Menurut dia, kondisi warga di Kabupaten Tanggamus seperti itu, dikarenakan masyarakat belum paham soal sanitasi maupun pola hidup bersih dan sehat serta kesadaran warga yang masih kurang, sehingga berimplikasi pada perilaku yang juga tidak sehat tersebut.

"Soal ketersediaan jamban yang sehat bagi warga di Kabupaten Tanggamus ini merupakan pekerjaan rumah yang berat bagi Pemkab Tanggamus maupun PKK di sini," katanya lagi.

Ia menuturkan, kebanyakan warga setempat terutama yang tinggal di daerah yang relatif terpencil selama ini terbiasa melakukan aktivitas BAB di sungai (kali) atau kebun maupun pantai. "Mereka umumnya tidak memiliki jamban atau WC, karena ada sungai, sehingga BAB pun dilakukan di sungai," kata dia.

Karena itu, PKK setempat berkomitmen membantu Pemkab Tanggamus untuk mengubah perilaku dan kebiasaan buruk masyarakat yang sangat berisiko buruk bagi kesehatan seperti itu.

Susy Soenarjo, Senior Advisor dan Sector Leader WASH SNV menyatakan, pihaknya bekerjasama dengan Pemkab dan Dinas Kesehatan serta PKK Kabupaten Tanggamus maupun para pihak lainnya, untuk memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat dan mendorong terjadi perubahan perilaku hidup sehat warga di daerah ini.

Dia menyebutkan, hasil pendataan pada dua kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Tanggamus, yaitu Kecamatan Gunung Alip dan Bulok, menunjukkan banyak warga yang belum memiliki akses sanitasi yang layak, yaitu terdapat 47 persen warga di Kecamatan Gunung Alip dan 57 persen warga di Kecamatan Bulok.

Penyebabnya, ujar dia, selain karena kondisi ekonomi masyarakat setempat yang masih lemah dan sumberdaya serta pengetahuan warga memang belum memadai tentang hal tersebut.

"Tapi ini juga soal kebiasaan dan ketidaktahuan masyarakat, bukan semata karena masalah kondisi ekonomi yang lemah itu," ujarnya lagi.

Ia menegaskan, Kabupaten Tanggamus di Lampung menjadi prioritas bagi SNV di Indonesia, selain di Kabupaten Lampung Selatan dan Pringsewu, mengingat kondisi warga di daerah ini yang masih banyak BAB di sembarang tempat.

Guna mendukung semua itu, PKK Kabupaten Tanggamus, menurut Ketua Tim Penggerak PKK setempat Dewi Handayani, memprogramkan tahapan pencapaian desa bebas BAB secara bertahap sejak tahun 2014 hingga tahun 2019, sebagaimana pula target nasional mencapaik 100 persen warga memiliki akses terhadap sanitasi yang layak.

"Kami mengimbau dan mengajak warga di daerah ini untuk membuat jamban yang sehat di rumah masing-masing dan tidak lagi membuang hajat di sungai, kebun, atau pantai, karena dapat menularkan penyakit. Kami juga akan terus menyosialisasikan pentingnya keberadaan jamban keluarga yang sehat kepada warga di daerah ini," ujar Dewi Handayani.