Harga Cabai Mulai Turun

id cabai merah, harga cabai tinggi

Harga Cabai Mulai Turun

Petani Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung sedang memanen buah cabai merah besar. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Bandarlampung
mulai turun tipis menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2015, namun harganya masih jauh lebih mahal dibandingkan harganya normalnya.
    
Sejumlah pedagang cabai di Pasar Sukarame Bandarlampung, Selasa, menyebutkan harga cabai telah turun berkisar Rp10.000- Rp20.000 untuk setiap kilogramnya.
    
"Panen cabai mulai berlangsung sebagian, dan pasokannya sudah makin lancar. Meski demikian, harganya masih jauh di atas harganya normalnya," kata Rubiah, salah satu pedagang cabai setempat.
    
Ia menyebutkan harga cabai rawit kini mencapai Rp80.000/kg, cabai merah keriting Rp70.000/kg dan cabai hijau Rp40.000/kg.
    
Pada minggu lalu, harga cabai rawit  mencapai Rp100.000/kg dan cabai merah keriting Rp80.000/kg.
    
Harga normal cabai rawit di Pasar Sukarame hanya Rp20.000/kg, cabai merah keriting Rp15.000/kg dan cabai hijau Rp12.000/kg.
    
Para pedagang memperkirakan harga cabai masih akan turun karena permintaan atas bumbu masak itu tidak mengalami peningkatan tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru.
    
Sejumlah pengunjung Pasar Sukarame menyebutkan harga cabai sekarang ini masih sangat tinggi sehingga mereka hanya membeli cabai secukupnya saja.
    
"Warga umumnya membeli cabai hanya Rp5.000 saja, dan penggunaannya digunakan seperlunya saja," kata Lusi, salah satu pengunjung pasar setempat.
    
Sementara di pasar modern di Bandarlampung, harga cabai yang pekan lalu berkisar Rp90.000- Rp109.000/kg, kini harganya berkisar Rp80.000- Rp93.000/kg. Harga cabai rawit yang minggu lalu mencapai Rp90 ribu/kg, kini turun jadi Rp80.000/kg, dan cabai merah besar turun dari Rp109.000/kg menjadi Rp93.000/kg.
    
Kenaikan harga cabai disebabkan musim kemarau panjang lalu sehingga banyak petani yang tidak bisa mengolah lahannya. Setelah musim hujan berlangsung, para petani mulai mengolah lahannya dengan menanam berbagai jenis tanaman, termasuk cabai.
   
Sentra pertanian cabai di Lampung, di antaranya adalah daerah Kabupaten Lampung Barat, Pesawaran dan Lampung Selatan. Meski demikian, sebagian kebutuhan akan cabai masih didatangkan dari Pulau Jawa.