Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) Lampung berunjukrasa hingga menutup jalan, menuntut harga bahan bakar minyak (BBM) diturunkan.
Massa berdemo di Jl. ZA. Pagar Alam, Bandarlampung, Selasa, yang telah berkumpul sejak pukul 11.00 WIB sempat memanas, ketika aksi berlanjut membakar ban mobil hingga menutup jalan dan aksi ini berakhir pada pukul 14.00 WIB.
Penjagaan aparat pun mulai dilakukan dari titik kumpul massa, depan Universitas Lampung hingga pelataran Universitas Bandar Lampung. Dalam iringan aksi tersebut, massa juga mengajak mahasiswa lain untuk bergabung.
Dalam aksinya massa menuntut harga BBM diturunkan, sebab efek dinaikkannya harga BBM sangat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
"BBM adalah sumber energi vital dalam kehidupan bangsa ini, imbas dari kenaikan ini terjadi pada meroketnya harga sembako. Pasalnya selisih distribusi hasil produksi baik sembako dan bahan lainnya ikut naik, harga barang saja sudah tinggi apalagi BBM baru saja naik," kata Koordinator Lapangan, Rismayanti Burton.
Menurutnya, pemotongan subsidi BBM ini adalah pesanan asing, setelah kedatangan Presiden Jokowi dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC beberapa hari lalu. Pembukaan investasi asing bagi sejumlah sektor seperti kelautan, infastruktur dan lain-lain termasuk pertambangan dibuka selebar-lebarnya.
"Subsidi merupakan hak bagi setiap warganegara termasuk BBM bersubsidi, karena dasar negara sudah menggariskannya dalam UUD 1945 dan sayangnya pemerintah Jokowi-JK melihat bahwa subsidi hanya sebagai bentuk pemborosan anggaran negara, tanpa melihat ratusan juta rakyat indonesia menderita akibat kebijakan pesanan asing tersebut," katanya.
Selain menolak kenaikan BBM, aksi massa ini menganggap kenaikan BBM adalah kebijakan yang prematur dan menindas rakyat serta buruh, bagaimana tidak penetapan besaran UMP dilakukan sebelum kenaikan harga BBM.
"Kebijakan BBM dan UMP sama-sama prematur, Provinsi Lampung sudah menetapkan UMP dengan survey yang disayangkan penetapan itu dilakukan sebelum harga BBM naik. Kalau sudah naik, artinya besaran nilai survei pasti berubah," kata dia.
Perlu diketahui, aksi tersebut bertepatan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan kunjungan kerja disejumlah tempat di Lampung, salah satunya Desa Trimurjo yang menjadi lumbung padi terbesar di Lampung.
Berita Terkait
Disnaker Lampung segera periksa perusahaan belum bayarkan THR pekerja
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Pertamina tingkatkan pengawasan distribusi LPG subsidi
Jumat, 19 April 2024 18:26 Wib
Penyaluran KUR peternakan Lampung 2023 terealisasi Rp1,51 triliun
Jumat, 19 April 2024 17:40 Wib
Polda Lampung: Terjadi 63 kasus kecelakaan selama Ops Ketupat Krakatau
Jumat, 19 April 2024 16:09 Wib
Pengelola catat 58.438 orang lalui Bandara Radin Inten II selama Lebaran
Jumat, 19 April 2024 14:17 Wib
Polda Lampung sebut sebanyak 918.143 pemilir menyeberang ke Jawa
Jumat, 19 April 2024 14:11 Wib
Polisi tangkap ayah dan kakek cabuli anak kandung di Lampung Selatan
Jumat, 19 April 2024 13:14 Wib
Pemkot Bandarlampung salurkan bantuan kepada 842 warga terdampak banjir
Kamis, 18 April 2024 19:54 Wib