Sate Bandeng Banten Banyak Penggemar

id Sate Bandeng Banten Banyak Penggemar, ikan, kolam, kuliner, wisata, Cilegon, Merak, Serang

Sate Bandeng Banten Banyak Penggemar

Ilustrasi pedagang sate ikan. (ANTARA/Dok/Bambang Suseno).

Ini terbukti dari omzet penjualan kami yang terus mengalami kenaikan setiap tahun."
Serang (ANTARA Lampung) - Sate bandeng, makanan khas yang berasal dari Banten, kini semakin banyak penggemar, bahkan banyak tamu Pemda atau wisatawan yang mampir untuk membeli makanan ini.

"Ini terbukti dari omzet penjualan kami yang terus mengalami kenaikan setiap tahun," kata Yati, pemilik warung sate bandeng Rama  saat ditemui di Serang, Senin.

Menurut dia, rasa sate bandeng yang universal manis dan gurih cocok dengan lidah masyarakat Indonesia dari daerah mana pun.

Bahkan, kata Yati, rasa sate bandeng kini dikembangkan sesuai dengan permintaan banyak orang, tidak hanya manis dan gurih, tetapi juga ada rasa pedas.

Sate bandeng terbuat dari ikan bandeng segar yang kemudian diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, gula merah dan juga santan, yang membuat rasa sate bandeng menjadi gurih, kata Yati.

Proses pembuatannya ikan segar dipisahkan antara daging dan juga kulit. Untuk bagian tulang tidak lagi digunakan karena yang digunakan hanya bagian kulit dan daging yang diproses ke tahapan selanjutnya.

Setelah daging dipisahkan kemudian digiling dan dicampur dengan bumbu yang sudah dihaluskan, setelah itu diaduk hingga tercampur rata secara menyeluruh.

"Masukkan adonan tersebut ke dalam kulit ikan yang sebelumnya  telah dipisahkan. Setelah itu kulit ikan yang sudah terisi, dibakar menggunakan arang. Jika ikan sudah matang dinginkan untuk selanjutnya dilapisi bagian kedua dengan adonan yang sama," kata Yati menjelaskan.

Jika sudah dilakukan proses pembakaran sebanyak dua kali artinya sate bandeng telah siap untuk dihidangkan. Untuk meminimalisir ikan agar tidak basi, maka perlu dimasukkan kedalam lemari pendingin, jika ingin dimakan bisa dikukus terlebih dahulu agar daging terasa empuk.

Sate bandeng bisa bertahan lebih dari sehari asalkan dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

Selain dimakan meggunakan nasi, sate bandeng juga nikmat disantap menggunakan roti tawar. Sehingga sate bandeng bisa dijadikan sebagai pengganti selai atau isian roti yang biasanya berisikan daging atau selai buah.

Menurut  Yati ia sudah mulai membuka usaha sate bandeng sejak tahun 1885. Ia membuka usaha tersebut karena dorongan dari orang tuanya untuk membuka usaha sate bandeng, dan sejak saat itulah dia mulai membuka bisnis sate bandeng.

Harga untuk satu buah sate bandeng adalah Rp30.000/boks. Dahulu untuk pemasaran sendiri dilakukan secara keliling, namun untuk saat ini hanya mengandalkan pesanan yang datang, karena sudah cukup banyak yang tahu tentang sate bandeng miliknya.