Ongkos Travel Juga Ikut Naik

id travel,waykanan-bandalampung,naik

Waykanan, Lampung, (ANTARA Lampung) - Ongkos jasa travel dari Waykanan menuju Bandarlampung dan sebaliknya mengalami kenaikan Rp5.000 setelah terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
        
"Ongkos sebelumnya Rp75.000, sekarang sudah naik menjadi Rp80.000," ujar Heriyadi, warga Waykanan di Blambanganumpu, sekitar 220 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Kamis.
        
Namun Heri mengaku tidak keberatan dengan kenaikan ongkos travel itu, mengingat lebih murah dibandingkan tiket kereta api kelas bisnis, serta dengan angkutan travel bisa diantar sampai ke depan rumah atau tempat tujuan penumpang.
        
Sejumlah penyedia jasa travel mengaku, terpaksa menaikkan ongkos itu seiring kenaikan harga premium bersubsidi di SPBU dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter.
        
Kebutuhan bensin bagi kendaraan roda empat untuk sekali perjalanan dari Waykanan ke Bandarlampung yang digunakan sebagai angkutan travel itu, menurut beberapa pengemudinya, berkisar 18 liter.
        
Sholahudin, warga Waykanan lainnya mengaku terkejut atas kenaikan tarif travel itu, namun ia akhirnya mengaku bisa memakluminya. "Mau bagaimana lagi, harga BBM bersubsidi sudah ditetapkan naik, rakyat hanya bisa mengiyakan saja," katanya lagi.
        
Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada Senin malam telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter, dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter, sedangkan minyak tanah ditetapkan tetap Rp2.500 per liter.
        
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memberikan tambahan anggaran untuk belanja produktif pemerintah di atas Rp100 triliun.
        
Kebijakan menaikkan harga BBM menurut Menkeu, akan memberikan tambahan dana untuk belanja produktif di atas Rp100 triliun.
        
Menkeu menjelaskan, tambahan biaya ini akan dialihkan untuk belanja produktif yang sebagian akan ditujukan untuk memperkuat perlindungan sosial bagi keluarga miskin dan hampir miskin serta pembangunan infrastruktur.
        
Selain itu, dana tersebut juga diperlukan untuk mewujudkan visi Presiden Jokowi, termasuk pembangunan di sektor maritim.