Menpora Perlu 'Blusukan'

id Menpora Perlu Blusukan, Menteri Pemuda an Olahraga, Atlet, Medali, Imam Nahrawi, PRSI, Renang, Menpora Baru, menpora baru

Menpora Perlu 'Blusukan'

Perenang Indonesia I Gede Siman Sudartawa (kiri), Indra Gunawan (kedua kiri), Gleen Victor (kedua kanan) dan Fuazi Triady (kanan) usai penyerahan medali nomor final 4x100 gaya ganti estafet putra SEA Games XXVI di Stadion Akuatik, Jakabaring Sport Ci

Agar Menpora yang baru bisa memberikan pencerahan bagi olahraga Indonesia, bisa mendengarkan keluhan-keluhan dan kehendak olahragawan."
Jakarta (ANTARA Lampung) - Wakil Sekjen Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Abdurrahim mengharapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi "blusukan" melihat kondisi olahragawan di Tanah Air dan mencarikan solusinya.

"Agar Menpora yang baru bisa memberikan pencerahan bagi olahraga Indonesia, bisa mendengarkan keluhan-keluhan dan kehendak olahragawan," kata Abdurrahim di Jakarta, Senin.

Abdurrahim berharap Menpora segera mengumpulkan segenap pengurus besar olahraga untuk menanyakan langsung apa saja kendala dan permasalahan di lapangan agar terjalin sinergi antara pemerintah dan pelaku olahraga.

Semoga pembinaan olahraga berjalan secara baik, teratur, dan berkesinambungan, katanya. Selain itu, mudah-mudahan dana dari pemerintah tidak tersendat supaya program latihan atlet berjalan sebagaimana mestinya.

Ia menyebutkan bahwa kendala yang paling sering dihadapi adalah tersendatnya pencairan dana dari pemerintah sebagai penunjang kegiatan olahraga. Padahal, kata dia, hal tersebut berpengaruh pada pembinaan olahraga.

"Kalau dananya tersendat, pembinaan bisa terganggu, mau uji coba tapi dananya belum siap maka pembinaan akan terganggu, itu dampaknya besar bagi pembinaan itu sendiri," kata dia.

Ia berharap Imam Nahrawi meneruskan kebiasaan Joko Widodo (kini Presiden) yang sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta sering "blusukan".

Menpora, katanya, perlu "blusukan", khususnya dalam mempersiapkan tim untuk Sea Games 2015, dan tuan rumah Asian Games 2018.

"Harus seperti Jokowi, datang, melihat, dan kalau perlu tinjau langsung bagaimana aktivitasnya, tempatnya bagaimana, apa alat yang dipakai, begitu juga dengan yang lain," katanya.