Mantan Atlet Harapkan Jokowi Lebih Perhatikan Olahraga

id mantan atlet, harpkan jokowi lebih perhatikan olahraga

Jakarta, (ANTARA Lampung) - Beberapa mantan atlet nasional mengharapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih memperhatikan urusan olahraga karena sektor ini sering dipandang sebelah mata dalam pembangunan bangsa dan negara.
        
"Olahraga sering dianggap tidak penting dan akibatnya prestasi Indonesia semakin merosot. Sebagai negara yang besar, Indonesia tidak sepantasnya berada di bawah negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam," kata mantan atlet bola basket Cut Maya Fauziah di Jakarta, Senin, ketika ditanya harapannya kepada Presiden Jokowi.
        
Ia mengemukakan, Presiden Jokowi diharapkan berani membuat suatu kebijakan baru, terutama dalam pendanaan dan penyediaan sarana dan prasarana olahraga.
        
"Ketersediaan dana selalu menjadi kendala utama kalangan olahraga di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa kehadiran pemerintah masih sangat dibutuhkan karena kalangan swasta belum bisa diharapkan," kata peraih medali emas PON 1994 bersama Tim DKI Jakarta ini.
        
Sementara, mantan atlet tinju nasional Chris John mengharapkan presiden terpilih membuat suatu terobosan untuk mengangkat kembali prestasi olahraga dan memberikan kesejahteraan bagi mantan olahragawan.
        
"Dalam satu dekade terakhir bisa dikatakan tidak ada suatu geliat yang berarti dalam olahraga Indonesia, bahkan bulu tangkis sebagai olahraga andalan malah semakin terpuruk," kata Chris John.
        
Juara dunia kelas bulu ini menilai sistem yang dinyakini "benar" selama ini tidak berjalan dengan baik sehingga prestasi Tanah Air semakin melorot.
        
"Bukan hanya masalah kesejahteraan atlet, tapi ada di sistemnya sendiri yang membuat olahraga kita tidak maju-maju," ujar dia yang telah memutuskan pensiun sejak akhir tahun 2013 ini.      
 
Tak berbeda jauh, Pelatih Nasional Anggar Lucky Rhamdani mempertanyakan konsistensi dari pemerintah dalam menerapkan UU Sistem Keolahragaan Nasional.
        
"Peraturan sudah dibuat, tapi hanya berjalan satu hingga dua tahun saja. Setelahnya, atlet masih belum bisa menuntut menjadi Pegawai Negeri Sipil meski sudah memberikan emas SEA Games atau PON," ujar dia.
        
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi pemimpin Indonesia masa jabatan 2014-2019 di Jakarta, Senin pagi.