Rekrutmen PNS di Lampung Perhatikan Olahragawan

id Rekrutmen PNS di Lampung Perhatikan Olahragawan, atlet, atletik, PASI, Medali, PON, alat, spetu, Suparman, Porwanas

Rekrutmen PNS di Lampung Perhatikan Olahragawan

Atlet angkat besi Indonesia Jadi Setiadi berlaga di Grup B kelas 56kg putra kompetisi angkat besi Olimpiade London 2012. (FOTO ANTARA/REUTERS/Kai Pfaffenbach/Dok).

Kami sangat mengharapkan agar pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota di Lampung dapat memperhatikan para atlet dan mantan atlet untuk menjadi PNS."
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Penerimaan Pegawai Negeri Sipil di Provinsi Lampung diharapkan dapat mengakomodasi para atlet dan mantan atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama daerah ini di tingkat nasional maupun internasional.

Sejumlah pegiat olahraga, pengurus cabang olahraga, pelatih serta atlet di Bandarlampung, Minggu (21/9), bersepakat mengharapkan agar penerimaan PNS di daerah ini dapat mengakomodasi para insan olahraga sehingga diterima menjadi abdi negara.

"Kami sangat mengharapkan agar pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota di Lampung dapat memperhatikan para atlet dan mantan atlet untuk menjadi PNS," kata Suparman (24), atlet atletik binaan Pengurus Provinsi (Pengprov) PASI Lampung.

Atlet lulusan Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) FKIP Universitas Lampung (Unila) itu mengaku, sudah pernah mengikuti tes calon PNS Daerah Lampung pada tahun lalu, namun gagal.

"Saya pernah mengikuti tes untuk menjadi CPNS di Kabupaen Pesisir Barat Lampung, tapi belum berhasil, dan akan mencoba lagi," kata Suparman yang mulai aktif menjadi asisten pelatih aletik itu pula.

Harapan serupa juga disampaikan kalangan pelatih cabang olaharga atletik, seperti Rahmat Sumarsono, Hadi Wacono, dan Eko Nugroho.

Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kota Bandarlampung M Irianto Hatta secara terpisah, juga sangat mengharapkan agar Pemprov Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Muhammad Ridho Ficardo dan Wakil Gubernur Bachtiar Basri dapat memperhatikan para atlet yang akan menjadi PNS, mengingat banyak di antaranya yang berprestasi dan potensial.

Dia menjelaskan, saat pelaksanaa tes CPNS Daerah Lampung tahun lalu, sekitar 25 hingga 30-an atlet dan mantan atlet yang mengikutinya, namun tidak satu pun yang berhasil.

"Ada satu yang masuk, tapi bukan dari kalangan atlet yang berprestasi," katanya lagi.

Karena itu, Irianto Hatta yang juga Sekum Pengprov PASI Provinsi Lampung itu mengharapkan agar Pemprov Lampung ke depan benar-benar dapat mengakomodasi penerimaan CPNS dari kalangan dunia olahraga itu.

Menurut dia, kebijakan itu selain sebagai bentuk penghargaan atas prestasi mereka yang telah berjuang dengan susah payah membawa nama baik daerah Lampung di forum olahraga nasional, regional, dan internasional, juga sebagai bentuk kaderisasi untuk pembinaan olahraga Lampung ke depan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Apalagi, sebelmnya, pada tahun 1980 dan 1990-an, banyak atlet dan mantan atlet Lampung yang masuk bursa kerja, baik di instansi pemerintah sebagai PNS, maupun di perusahaan milik negara (BUMN) dan perusahan swasta, namun belakangan program itu tidak ada lagi.

Banyak mantan atlet berprestasi saat itu, seperti dari cabang senam, angkat besi, karate, pencak silat dan lainnya yang menjadi PNS, maupun bekerja di kantor PDAM, PT PLN, PT Telkom, perusahaan perkebunan, industri, dan perusahaan telekomuniaksi swasta lainnya.

Menurut para pelaku olahraga di Lampung itu, para atlet dan mantan atlet itu sebenarnya juga tidak semata-mata ingin mengejar pekerjaan sebagai PNS, namun yang lebih peting lagi adalah mereka perlu mendapatkan perhatian sehingga bisa mendapatkan lapangan kerja tetap untuk menghidupi keluarga.

Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung, Rusidi SP, sebelumnya juga menyatakan prihatin atas nasib para mantan atlet di Lampung itu.

"Banyak mantan atlet berperstasi yang belum mendapatkan pekerjaan dan masa depan yang layak, bahkan ada yang di rumah menanam sayuran ala kadarnya demi menghidupi keluarganya," kata Rusidi pula.

Menurut dia, di provinsi lain, masih banyak pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang peduli atas nasib para atlet dan mantan atlet itu, bahkan bukan saja mereka yang telah memiliki prestasi juara nasional, namun juara tingkat provinsi mendapatkan perhatian dalam penyaluran kerja dan kepastian atas masa depan mereka.

Prestasi olahraga Lampung saat ini sekitar 40-an cabang olahraga terus merosot di kancah nasional, terutama pada Pekan Olahraga Nasional (PON), dari semula tradisi berada pada peringkat lima besar nasional atau pertama di luar Jawa, belakangan hanya di urutan enam, tujuh, dan delapan.

Mereka mencemaskan, tanpa pembinaan yang lebih baik, termasuk perhatian pemerintah atas kepastian masa depan para atlet berprestasi, tidak menutup kemungkinan pada PON mendatang prestasi atlet Lampung akan makin merosot lagi.