Gerindra : Ahok, Silakan Pergi !

id pilgub

Gerindra : Ahok, Silakan Pergi !

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) bersama istrinya Veronica (kiri). (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)

Jakarta (Antara Lampung) - Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra Abdul Harris Bobihoe, Rabu, mengatakan pihaknya tidak akan menghalang-halangi keinginan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mundur dari keanggotaan dan kepengurusan Partai.
        
"Bagi kami, Partai Gerindra, semua kader sama saja, semua kader baik. Kalau ada kader ingin meninggalkan Gerindra, silakan. Kami tidak bisa memaksa dia untuk bersama kami," kata Harris ditemui di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat, Rabu siang.
        
Dia juga mengatakan Partai Gerindra tidak akan membuat rapat istimewa atau semacamnya untuk membahas surat pengunduran diri Ahok tersebut.
        
"Kita tidak akan menggelar rapat istimewa atau apa pun untuk membahas (surat pengunduran diri) ini. Ya sudah, ditandatangani saja," tambahnya.
        
Bahkan, sebagai kader, Ahok pun dinilai tidak memberikan kontribusi sama sekali kepada Partai Gerindra.
        
"Sebenarnya kami tidak ingin ada timbal balik dari Ahok, tetapi sebagai kader yang dibesarkan Partai Gerindra dia memang tidak ada kontribusinya," jelas dia.
        
Basuki Tjahaja Purnama resmi mengajukan surat pengunduran dirinya ke DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Jakarta, Rabu.
        
"Pada 10 September 2014 pukul 12.20 WIB, surat pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) dari keanggotaan dan kepengurusan Partai resmi diterima oleh Sekretariat DPP Gerindra," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Abdul Harris Bobihoe ditemui di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat, Rabu.
        
Harris mengatakan pihaknya menyayangkan pengunduran diri Ahok tersebut mengingat mantan Bupati Belitung itu dibesarkan di partai berlambang Garuda tersebut.
        
"Kami menyayangkan karena Ahok termasuk salah satu kader yang kami anggap baik.  Tetapi kalau dia menginginkan begitu (mundur) ya sudah, tidak apa-apa," kata Harris.
        
Pengunduran diri Ahok tersebut didasarkan pada alasan perbedaan pendapatnya terkait Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang saat ini masih menjadi perdebatan di DPR RI.
        
Ahok berpandangan bahwa pilkada seharusnya dilakukan secara langsung, sedangkan Partai Gerindra mengusulkan sistem pilkada melalui DPRD.
        
"Jadi ngapain main di partai politik, keluar saja. Gua keluar 'man' dari partai politik kalau seperti begitu caranya (kepala daerah dipilih," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/9).