Penyair Isbedy Stiawan Ikuti "PPN-VII" Di Singapura

id isbedy setiawan, puisi, ppn-vii, sastra

Penyair Isbedy Stiawan Ikuti "PPN-VII" Di Singapura

Penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS (Foto: ANTARA LAMPUNG/Dok. Ist )

PPN VII ini diselenggarakan oleh semangat kenusantaraan (kemelayuan) yang pertama kali digagas di Medan, delapan tahun silam."
Bandarlampung, (ANTARA LAMPUNG) - Penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS terpilih menjadi salah satu dari 17 penyair Indonesia yang diundang mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) - VII di Gedung Warisan Malay, Singapura, 29--31 Agustus 2014.
        
"PPN VII ini diselenggarakan oleh semangat kenusantaraan (kemelayuan) yang pertama kali digagas di Medan, delapan tahun silam," kata Isbedy di Bandarlampung, Kamis.
        
Menurut Isbedy yang bertolak ke Singapura pada Jumat (29/8) itu, Singapura menjadi tuan rumah setelah tertunda setahun dan pada awalnya dijadwalkan 2013.
        
"Tertunda setahun penyelenggaraan PPN VII itu karena Melayu itu bukan utama dalam kenegaraan di Singapura. Saya kira disebabkan itu, sehingga mereka menunda, selain mahalnya fasilitas penyelenggaraan seperti hotel dan gedung," katanya.
        
Disinggung apakah Lampung siap menjadi tuan rumah jika dimandatkan peserta dan penyelenggara PPN VII Singapura, penyair berjuluk Paus Sastra Lampung itu menyatakan tak akan berspekulasi.
        
Sebenarnya ia sudah beraudiensi ke Pemerintah Provinsi Lampung. Semula akan diterima Gubernur M Ridho Ficardo, namun karena kesibukan, disarankan bertemu Wagub Bachtiar Basri.
        
"Saat itu, dijadwalkan audiensi pukul 15.00 WIB, tapi Bapak Bachtiar tak bisa keluar dari Sidang Paripurna pengesahan APBD-P 2014 dan APBD 2015, akhirnya saya diterima Asisten Kesra," ujar Isbedy pula.
        
Padahal, menurut Isbedy, audiensinya ke Pemprov Lampung untuk membicarakan apakah daerah ini siap menjadi tuan rumah PPN VIII tahun depan, apabila dimandatkan forum.
        
"Pak Piter (Asisten Kesra, Red) kala itu tak bisa memastikan dan akan melapor ke Gubernur atau Wakil Gubernur Lampung. Namun, sampai kini belum ada konfirmasi," katanya lagi.
        
Penyair yang baru saja memenangi penghargaan atas buku puisinya bertajuk "Menuju Kota Lama" itu menuturkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung Herlina Warganegara tampak tertarik untuk membawa PPN VIII ke daerah ini.
        
"Saat bertemu Kadis Budpar dalam persiapan Pembacaan Syair Lampung Karam, saya sempat melempar wacana soal PPN VIII di Lampung, beliau tertarik. Dia meminta saya untuk menanyakan perkiraan anggaran untuk menggelar PPN ini," katanya lagi.
        
PPN diikuti oleh para penyair dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.
        
Pertemuan para penyair mancanegara ini akan berpengaruh bagi promosi pariwisata dan budaya di daerah ini. Audiensi dengan Gubernur Lampung, kata Isbedy, difasilitasi oleh politisi dari PKS Efan Tolani.
        
"Ia juga mengungkapkan ketertarikan sekiranya Lampung menjadi tuan rumah. Waktu Efan mengatakan, cukup Kak Ridho (Gubernur Lampung, Red) menyetujui, sebenarnya bisa dijalankan," kata Isbedy lagi.
        
Namun, sampai hari ini belum ada sinyal dari Pemprov Lampung. "Jadi, saya akan tolak jika forum memandatkan Lampung sebagi tuan rumah PPN tahun depan, meski kalangan seniman Lampung sangat mengharapkan daerah ini menjadi penyelenggara untuk mendorong kemajuan kesenian dan mempromosikan pariwisata daerah ini," ujarnya.