AJI Bandarlampung Gelar Workshop BPJS

id bpjs, kesehatan, aji

Para pembicara yang akan menyajikan isu-isu tersebut berasal dari DJSN, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dan BPJS Cabang Bandarlampung,"
Bandarlampung (Antara Lampung) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) siap menggelar Workshop "Bagaimana BPJS Bekerja".

Workshop tersebut, menurut Ketua AJI Bandarlampung Yoso Muliawan, di Bandarlampung, Selasa, akan berlangsung di Hotel Sheraton pada Jumat (25/4) hingga Sabtu (26/4) yang akan mengkaji isu-isu aktual terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN.

"Para pembicara yang akan menyajikan isu-isu tersebut berasal dari DJSN, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dan BPJS Cabang Bandarlampung," ujar Yoso.

Para peserta workshop merupakan jurnalis yang meliput di Provinsi Lampung. AJI Bandarlampung membatasi jumlah peserta sebanyak 25 orang agar kegiatan workshop berjalan efektif dan efisien.

Terhitung 1 Januari 2014, ujar Yoso lagi, pemerintah menerapkan sistem jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pelaksanaan sistem jaminan sosial dilakukan secara bertahap.

Sebagai permulaan, pemerintah menerapkan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sistem tersebut dikelola Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS).

Namun, menurut Yoso, informasi terkait hal tersebut belum sepenuhnya dipahami masyarakat.

Karena itu, untuk memperluas informasi terkait JKN, media massa dinilai memiliki peran penting. Jurnalis yang mempunyai pemahaman baik tentang JKN, tentunya dapat menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat, ujarnya lagi.

Memperhatikan hal tersebut, AJI Bandarlampung bekerja sama FES dan DJSN mengadakan "Workshop Bagaimana BPJS Bekerja".

"Setelah penyampaian isu, peserta workshop akan diminta membuat rancangan liputan terkait JKN. Panitia akan memilih lima rancangan liputan terbaik untuk mendapatkan beasiswa liputan untuk merealisasikan rancangan liputan yang dibuat. Total beasiswa yang kami sediakan sebesar Rp7,5 juta," kata Yoso pula.