Jokowi Cocok Gandeng Mahfud MD ?

id Jokowi Cocok Gandeng Mahfud MD ?

Jakarta (ANTARA LAMPUNG) - Peneliti senior bidang politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia R Siti Zuhro menyarankan agar PDI Perjuangan memasangkan Joko Widodo dengan Mahfud MD sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

"Mahfud MD adalah sosok yang egaliter, rekam jejaknya baik, dan usianya tidak terpaut jauh dengan Jokowi, sehingga bisa membangun kerja sama yang nyaman," kata Siti Zuhro usai diskusi  "Menakar Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa 2014" di Jakarta, Minggu (13/4).

Menurut Siti Zuhro, Mahfud MD memiliki pengalaman di legislatif sebagai anggota anggota DPR RI, di eksekutif sebagai menteri pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid, dan  yudikatif sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.

Mahfud MD, kata dia, sudah selesai dengan jabatannya sehingga diharapkan siap mengabdikan dirinya untuk membangun bangsa dan negara.

Dengan pengalamannya di tiga unsur lembaga negara, kata dia, Mahfud diharapkan dapat menyusun tim perumus kebijakan pemerintahan mendatang, sekaligus sebagai motor dari reformasi kelembagaan institusi pemerintahan menuju Indonesia Hebat.

Sebaliknya, kata dia, jika PDI Perjuangan memilih Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden, perbedaan usia yang jauh antara Jokowi dan Jusuf Kalla akan menimbulkan rasa sungkan dari Jokwi dan ini akan menghambat jalannya pemerintahan.  

Selain itu, kata dia, jika berpasangan dengan Jusuf Kalla juga berp8tensi terjadi "matahari kembar" dalam menjalankan pemerintahan.

Hasil survei dari Freedom Foundation yang dipublikasi pada kesempatan tersebut menyimpulkan, jika Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla dipilih sebanyak 40,6 persen responden, pasangan Jokowi-Mahfud MD dipilih 36,8 persen responden, pasangan Jokowi-Akbar Tandjung dipilih 34,1 persen responden, Jokowi-Hatta Rajasa dipilih 24,0 persen responden, dan dan pasangan Jokowi-Hidayat Nur Wahid dipilih 19,4 persen responden.

Menurut Direktur Freedom Foundation, Darmawan Sinayangsyah, survei dilakukan pada 31 Maret hingga 7 April 2014 dengan mewawancarai 1.090 responden di seluruh Indonesia dan tingkat kepercayaan 95 persen.