Jakarta (ANTARA LAMPUNG) - Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie Napitupulu mengatakan, jika Joko Widodo (Jokowi) bisa berpasangan dengan M Jusuf Kalla akan menjadi pasangan capres-cawapres yang sangat pas dan hasilnya diprediksi akan sangat fantastis.
"Figur Jokowi sangat pantas berdampingan dengan Jusuf Kalla. Mereka merupakan dua pribadi mempesona dengan tabiat politik yang tidak rakus, tidak ambisius, tidak temperamental juga tidak 'lebay' dan 'alay'. Kesamaan itu dibungkus dengan kelembutan Jokowi dan ketegasan JK," kata pakar komunikasi politik Lely Arrianie Napitupulu, di Jakarta, Sabtu (12/4).
Menurut Lely, jika Partai NasDem bisa mengakomodasi dan mendorong Jusuf Kalla untuk disandingkan dengan Jokowi, maka hasilnya akan sungguh fantastis.
Lely menjelaskan koalisi pemerintahan dan parlemen di negara ini tidak bisa lagi dibangun di atas kepentingan sesaat atau sekedar mengakomodasi ambisi para petinggi partai untuk duduk di kabinet.
Koalisi, katanya, harus mampu mengkombinasikan figur yang bahkan sejak dalam hatinyapun hanya berpikir untuk membangun kesejahteraan masyarakat di negara dan bangsa besar ini.
Menurut Lely jika Nasdem bisa mendorong JK untuk berpasangan dengan Jokowi maka PDI-Perjuangan akan merasa nyaman dan tidak ada persoalan lagi
"PDI Perjuangan kalau dengan Nasdem, mereka sudah linier. Kalau NasDem bisa mengakomodasi JK , pasti akan bisa membangun komitmen kenyamanan itu," kata Lely.
Berita Terkait
JK: Pengaturan pengeras suara masjid sudah lama DMI lakukan
Minggu, 10 Maret 2024 18:45 Wib
JK: Hak angket hilangkan kecurigaan dugaan kecurangan pemilu
Sabtu, 24 Februari 2024 17:24 Wib
PDIP : Megawati dan JK pasti bertemu
Jumat, 23 Februari 2024 16:02 Wib
JK harap pelaksanaan pemilu di Indonesia berlangsung bersih
Rabu, 14 Februari 2024 11:16 Wib
JK akan gunakan hak suara di TPS 03 Kebayoran Baru
Selasa, 13 Februari 2024 13:43 Wib
JK pastikan dampingi Anies berkampanye di Sulsel
Selasa, 16 Januari 2024 23:25 Wib
Keterlibatan JK bisa naikkan suara AMIN di pilpres
Kamis, 11 Januari 2024 6:24 Wib
JK sebut pembelian pesawat bekas karena harganya mahal
Kamis, 11 Januari 2024 5:16 Wib