Lampung Tergolong Daerah Rawan Bencana Alam

id lampung

Lampung termasuk dalam peringkat 15 besar daerah berpotensi terjadinya bencana,"
Bandarlampung, (ANTARA LAMPUNG) - Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Hakim mengatakan Provinsi Lampung tergolong daerah yang memiliki potensi kerawanan terjadinya bencana alam.

"Dari seluruh provinsi se-Indonesia, Lampung termasuk dalam peringkat 15 besar daerah berpotensi terjadinya bencana," kata dia di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, pemerintah provinsi harus lebih intensif dalam menangani permasalahan tersebut serta dapat mengganggarkan setidaknya Rp6 miliar untuk penanggulangan bencana.

"Tahun 2011, pemrov telah menganggarkan sebesar Rp3 miliar guna penanggulangan bencana, dana ini termasuk rendah karena potensi bencana yang mungkin terjadi sangat kompleks," ujarnya menerangkan.

Ia menyebutkan, potensi-potensi bencana yang mungkin terjadi di Lampung cukup beragam, dari tsunami, banjir, tanah longsor bahkan bencana gempa dan gunung meletus hingga kebakaran ada di daerah itu.

Untuk itu, ia mengharapkan, pemerintah pada tahun 2012 dapat menganggarkan setidaknya dua kali lipat dari anggaran sebelumnya guna mengantisipasi banyaknya timbulnya korban jiwa.

"Hal utama dalam penanggulangan bencana adalah bagaimana menyelamatkan sebanyak mungkin masyarakat agar tidak menimbulkan korban jiwa akibat bencana alam," kata dia menjelaskan.

Kemudian, ia menambahkan, kehidupan sosialnya harus turut diperhatikan agar mereka dapat kembali menata hidup sehingga kesejahteraan dan pembangunan dapat berjalan lancar.

Ia juga menyesalkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung tidak memiliki dana pendamping atau anggaran untuk kesiapsiagaan serta dana on call untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.

"Mudah mudahaan ke depan pihak pemerintah provinsi dapat lebih memperhatikan hal tersebut sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan timbulnya korban jiwa akibat bencana alam," ujarnya.

Hakim menambahkan, kesiapsiagaan BPBD harus didukung oleh sarana dan prasarana penunjang untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.

Ia berharap, tahun 2012, anggaran sebesar Rp6 miliar dapat dianggarkan sehingga dapat meunjang pemenuhan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang potensial terjadi di Provinsi Lampung.

Sebelumnya, Intensitas Kegempaan Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda naik dari puluhan kali menjadi ratusan kali dalam sehari.

"Kemarin Sabtu (24/12), kegempaan tercatat sebanyak 78 kali dan hari ini naik menjadi 125 kali," kata kata petugas pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Hamdani di pos Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu malam.

Ia mengatakan, gunung itu tertutup kabut tebal sepanjang hari sehingga sulit terpantau oleh petugas melalui pengamatan langsung karena curah hujan cukup tinggi.

Kemudian, kepula asap juga sama sekali tidak tampak karena tertutup kabut tebal itu, namun aktivitas di dalam dapur magma masih cukup tinggi.

Ia mengimbau, kepada nelayan atau wisatawan untuk waspada karena peningkatan aktivitas dapat terjadi sewaktu-waktu.  (Ant)